Saturday, January 31, 2015

Hati Seorang Wanita



"Apakah kau tahu hal apa yang sulit pada manusia 
yang tidak akan pernah bisa diperkirakan?"

"Hati seorang wanita!"

(Kogoro Mouri, Detective Conan)


*

LOL!

But, absolutly TRUE! Ah, sungguh menjengkelkan untuk membenarkan perkataan sang Detektif genit itu, tapi sebagai seorang wanita aku harus mengakuinya. Mengapa? Karena pada hatiku sendiri saja, terkadang tak bisa kutebak apa maunya.

Ada apa dengan hati seorang wanita?

Entahlah, mungkin dia lelah. *eh Ahahaha

*

*malas nulis panjang-panjang* pftttt

Jkrt, 310115

Thursday, January 29, 2015

Penghuni Draft #5


MENANTI DERITA

Jika semua orang berusaha menjauhinya dan berharap tak pernah disapa dalam hidup walau sekali saja, Aliana justru menantinya. Menanti derita: yang baru disebut di mulut, otak dengan cepat merefleksikannya menjadi sangat menakutkan.
Aliana memiliki segalanya. Ini bukan tentang kisah gadis cantik yang berlimpah harta namun kekurangan kasih sayang. Broken home. Atau gadis yang baru saja diputuskan pacarnya kemudian berniat bunuh diri. Bukan, bukan itu. Ini Aliana yang baik hati. Gadis kebanggaan orang tua, guru-guru, juga teman-teman di seantero sekolah. Kecantikannya tak membutakan rasa sosialnya yang tinggi, siap memberikan bahunya pada teman yang silih-berganti datang untuk berkeluh dan berkesah. Aliana adalah alamat kebaikan.
Namun, ketika dia berkata menanti derita, adakah yang salah?
Aliana mengucapkan sesuatu. Lalu memberikan sedikit senyum, sedikit sekali hingga terlihat seperti seringai kecil. Terburu-buru meninggalkan Hadi yang terpaku mendengar sepotong kata dari mulut sahabatnya, “Aku menanti derita…?” ulang Hadi pelan.
Aneh.
Ada apa dengan Aliana?


 *

Yay!!! Cerpen 7 Oktober 2011 --,
Appajiiiiiii mukerja Iissssssss, kenapa pendek sekali ini cerpen, terlalu cebollllll
huhuhuhuhu nda bisaku, ampun dah ah!

Penghuni Draft #4


MELATI

Kiranya dia mengenal aku. Melati. Yang menemaninya tertawa, ketika dia salah memakai sepatu. Atau, si pendengar setia  bisikan jahil tentang Marlyn Monroe yang punya enam jari di kaki kirinya!
Kiranya dia mengenal aku. Melati. Yang mengetuk pintu rumahnya, untuk kali ini. Karena sebelumnya aku selalu nyelonong masuk dan membangunkan dia yang terlelap dalam kemulan selimut. Mengacak-acak rambutnya. Berteriak bak orang gila yang terlepas belenggu. Dia akan tersentak bangun, mendengus, menyeringai kejam, setelah sadar dilihatnya aku berdiri gigit jari bersiap kabur dengan gelak tawa yang menggemakan rumah kosong miliknya.
Kiranya dia mengenal aku. Melati. Perempuan yang selalu berjanji takkan kalah pada air mata. Itupun karena paksaannya. Dia bilang: Melati, air mata boleh keluar untuk dua hal. Pertama, saat mengupas bawang. Kedua, saat aku mengijinkan.
Bagaimana sekarang? Dia yang tak berkata apapun padaku. Aku sudah sangat ingin menangis. Sangat. Banyak sangat, dia harus tahu itu.
Kiranya dia mengenal aku. Melati. Bukankah tiga belas tahun adalah waktu yang cukup lama? Dulu awal jumpa. Dia lima tahun-aku empat tahun. Sekarang saat sesuatu terlupa. Dia delapan belas tahun-aku tujuh belas tahun.
Dan yang menyakitkan adalah: Yang terlupa itu, aku.

*

 Aku, melati yang mewangikan harinya. Dia berkata seperti itu sebelum benar-benar berlagak konyol, mengabaikan panggilanku, acuhkan senyumku, dia seperti orang baru yang sombong dan tak peduli siapa aku yang mati keheranan di hadapannya. Dia pun berlalu.
Dia aneh.

Dulu aku biasa saja dengan segala keanehan yang dimilikinya. Karena ‘aneh’ itu begitu mendamaikan dan
*

Cerpen 19 Agustus 2011, hell yeah -___-
Kalau gak salah saya bikin cerpen ini dengan versi yang berbeda-beda, salah satunya pernah dishare ke FB. Pas banget punya temen FB namanya Kak Melati. Huh yahhhh :D

Penghuni Draft #3


MENGEJA CAHAYA

Kamu sudah berusaha. Hidup-mati. Siang-malam. Sehat-sakit. Kau gadaikan waktu di sebuah ruang persegi yang dingin oleh angin tak alami, bekerja 1x24 jam, dikali 30, dikali 12, dikali 10 lagi. Kamu dan AC di ruanganmu 3600 hari berduet mengerjakan sesuatu yang bagimu lebih penting dari sepiring nasi yang menganggur di sudut meja. Tak dipedulikan. Kamu mau, dimakan. Jika tidak, basi dan terbuang. Selalu seperti itu.
Ditambah satu hari lagi. Tepatnya, sebelas jam berlalu.
Kamu duduk di singgasana-mu yang terasa tak nyaman seperti biasanya. Ada yang aneh. Berkas dihadapanmu; angka-angka menari, aksara muncul-tenggelam, kertas terisi, lalu kosong. Kamu terperanjat, sesaat. Mengucek mata, mengendorkan dasi membiarkan udara mengalir lancar. Kamu merasa sesak. Sesak sekali.
Ada apa?
Kamu stuck pada satu titik di suatu hari. Diam. Memandang seberkas cahaya matahari yang menembus tirai jendela.
Sesuatu muncul dari palung hatimu yang terdalam, seperti ada bangkai kapal yang muncul di permukaan setelah bertahun-tahun lamanya terkapar di dasar laut. Menyentakkan.
Kosong.
Adalah ‘bangkai’ di dalam dirimu, sebuah kekosongan.


*

:( ini juga dibuat pada 15 Oktober 2011 :(
Cerpen ini, sangat filosofis dan kontemplatif rasanya.... jika dilanjutkan. JIKA!
Pfttttt

Penghuni Draft #2


INANIMATE

Bercerita tentangnya sungguh kelu. Apa yang bisa kuceritakan jika aku sendiri tak tahu. Apalagi semua kesukaannya seperti yang ingin kau ketahui. Baiklah! Aku memang adiknya. Tapi masalahnya dia lebih terlihat seperti anak tunggal. Tanpa aku. Membingungkan. Sungguh jangan suruh aku cerita tentang dia.

*

            “Kak, dipanggil sama ibu.”
            Dia menoleh dan kembali menekuri kediamannya. Dia pergi atau tidak bukan urusanku, yang jelas aku sudah menyampaikannya.
            Aku melihat panggilan masuk. Kamu lagi, kamu lagi. Aku menekan tombol ok.
            “Kita sudah sepakat. Kamu cari tahu sendiri.” Tanpa basa-basi aku menyemprot.
            “Bantu aku Nada, pliss…’
            Kamu tuh… Ah, berhentilah  memasang suara memelas layaknya tak makan satu minggu. Pertahananku selalu gamang mendengarnya.
            “Aku sudah pernah coba, lihat hasilnya…nihil. Apa lagi?” aku menyerah.
            Dari seberang sana semangatmu menggebu. “Minta padanya tuk bercerita!”
            Aku tercekat. Apa? Gila! Aku matikan panggilan. Kesinilah dan saksikan sendiri bagaimana dia hidup. Jangan buta sebelum kamu lihat siapa yang kamu cintai. Benda mati.
Telepon genggamku di saku bergetar. I’m Alive milik Celine Dion mengagetkanku. Membaca nama yang tertera seperti sebuah musibah. Kamu. “Apa?”
            “Sorry, bantu aku untuk kali ini saja Nad. Kita akan bicarakan ini di rumahmu. Tunggu aku.”
            Putus.
            Hah, aku belum mengiyakannya. Bagaimana bisa kamu setertarik itu padanya? Lihatlah! Dia melintas seperti bayangan. Aku bergidik ngeri.

            “Apa lagi?”
            “Hobi, makanan kesukaan, film favorit, cita-cita, nomor sepatu, nomor Hp, hal yang paling tidak-”
             “Hentikan!” mukamu kena sasaran timpukan boneka Spongebob milikku. “Lama-lama aku bisa gila. Sekarang kamu keluar dan lihat sendiri bagaimana kakakku. Jika nyalimu besar, tanyakanlah langsung biodatanya.”
            Kamu cemberut. Aku melengos, capek. “Dia benar-benar tertutup. Aku hanya tahu nama dan tanggal lahirnya. Itu saja yang bisa kuberikan.”
            Kamu menatap tak percaya. Tak peduli mau percaya atau tidak, itulah kebenarannya. “Kok bisa?” tanyamu.
            Aku mengangkat bahu. Senyummu berbinar cerah, kerlingan matamu yang nakal menandakan ide gila tengah memenuhi otakmu yang dipenuhi bayangan wajah kakakku. Cinta, cinta. Harus ada yang bisa menafsirkannya lebih baik lagi dari kamu. Cinta sama dengan gila.

*

            Dia memang tampan. Postur tubuhnya tinggi. Dilihat dari arah mana saja, selalu nampak… yah, tampan. Kamu mengucapkannya berulang kali. Jika saja, tampan itu berarti makhluk hidup, tanpa segan aku akan mengakuinya sebagai kakakku. Tidak seperti ini, bagai  memandang benda tak bernyawa. Diam memandang langit. Langit juga diam dipandangnya.
            Aku menarik nafas dalam-dalam. Demi kamu, seharusnya aku merekam moment ini dan memperlihatkannya padamu. Idemu sungguh menakutkan. “Dekatilah dia. Kamu akan menemukan dua keuntungan: kamu akan mempererat persaudaraanmu, tidakkah kamu ingin itu? Dan, otomatis kamu tahu informasi tentang dia yang bisa kamu beri tahu padaku. Bagaimana?”
Aku sedikit tertantang. Harga mahal untuk melakukan ini.
            “Kak,” Aku sampai di sampingnya. Satu kursi kosong menjadi spasi.
         Dia menoleh. Datar. Tidak mempersilahkan duduk, tidak juga mengusirku. Aku mengumpulkan keberanian. Duduk.
            “Lagi lihat langit?” Ah, tentu saja, anak umur tiga tahun juga tahu itu. Aku menyadari kebodohanku sendiri. Aku meliriknya, tak berubah. Tentu saja.
            Detik-detik berlalu. Seperti inikah hidup dalam keheningan?


*

Dan ini, -____- cerpen 5 Juli 2011 Hahhh!
Hellloooooo, ngapain aja gue selama ini, padahal cerpen ini sudah ada endingnya di kepala. Brrr
            

Penghuni Draft #1


MATA BIRU SAHABATKU

“Cepatlah, dia datang!” si mata biru berbisik dengan nada takut yang berlebihan. Perempuan berkucir kuda menoleh dan melototkan matanya.
“Bersikaplah santai, Glen.”
Dengan ketenangan yang tak dibuat-buat, kedua tangan lentik bermain lincah di tombol keyboard, matanya lurus menatap layar computer yang bertebaran angka dan huruf. Perempuan itu tersenyum, licik. Dengan penuh percaya diri dia menekan tombol enter. Tanda copying tertera dengan waktu lima menit. Si mata biru, Glen, menghapus keringat yang mengucur di kening dan lehernya. Lelaki itu tak pernah nerasakan setakut ini, tepatnya sejak kedatangannya ke Indonesia tiga tahun lalu.
“Semua akan berjalan lancar Glen, kau tak perlu belajar mati-matian hingga kepalamu pecah. Soal-soal ada di tangan kita. Apakah kau meragukan persahabatan kita?”
Perempuan itu bersiul kecil. Glen diam, merenungi perkataan Laura.
Inikah arti persahabatan? Glen ragu. Tapi hanya Laura yang tahu betapa tersiksanya dirinya di sekolah menghadapi pelajaran-pelajaran walau mudah tetap saja terasa amat sulit baginya. Sayangnya, keluarga Glen tidak mengerti. Yang mereka tahu hanya menuntut Glen -anak semata wayangnya- berprestasi. Hanya itu.
“Glen,”
“Eh,”
“Ini. Ambillah…”
“Aku takut Laura.”
Laura menggenggam tangan Glen. Tersenyum, “Aku akan lebih takut lagi kalau kamu tidak lulus dan orang tuamu memakanmu mentah-mentah. Kamu tahukan maksudku?”
Glen tergelak, lalu buru-buru menutup mulutnya. Mereka bersalaman, erat. Pintu kantor SMA GARUDA terbuka. Kertas di tangan Glen jatuh seketika.

*

Well, ini cerpen 15 Oktober 2011. 
Seingatku, saat itu aku ingin membuat cerpen untuk remaja bertema persahabatan. Kayak sinetron yah? :( Nyatanya tak pernah selesai. Hanya sampai di situ saja. Fiuhhhh...

Happy Friday, Guys! :))



cc: Kak Ira, Kak Jan, Ishma, Kak Dini
Genk KOB, Flp-ers, Teman UMI, Darisma,
Kamal, OP Komputer, 
all <3



Agreed! Don't you?



"She is me," my heart wishpers.



Kinda amazing! :')



Yeah, dua-duanya juga bisssa....
Like Bubble's song, 
"And I'm surrounded by, 
A million people I
I still feel alone
Oh, let me go home
Oh, I miss you, you know."



Ahahahahaha kocakkkk :'D
Wait me Alienmate, I'll company you someday
if I tired also. hihi



HELP ME! *lihat quote di bawah* :3



Yes, we'll. 
No matter how hard n how much problems are!


*Happy free-day guys, these quotes taken from here.*


Jkrt, 300115

Allahu Yahdik!


"I ask Allah to bless you every single day.
 I don't care, if I should do this for million times.
Because this is what my heart wants."

*

:')

Fagg!


Demi apapun yang ada di langit dan bumi, gue GAK PERCAYA dinding punya telinga atau burung yang bergosip ria menyebarkan rahasia! Gue gak percaya, KECUALI KALIAN YANG GAK BISA JAGA AMANAH! 

Beberapa orang memang perlu diajarkan untuk BERHENTI PURA-PURA BISA MENJAGA RAHASIA dan UNTUK LEBIH PINTAR MEMILAH, MANA YANG KONSUMSI PUBLIK MANA HAL PRIBADI! MANA HAL YANG PATUT DIUMBAR DAN DIJADIKAN EJEKAN ATAU MANA YANG PERLU DISIMPAN UNTUK MENJAGA NAMA BAIK DAN KEHORMATAN yang SUMPAH, ORANG MACAM APA YANG GAK TAU HAL BEGINI!

Orang macam kalian lah yang membuat GUE MALESS PERCAYA, atau memang sudah sepatutnya kita TIDAK MUDAH PERCAYA BEGITU SAJA! 


*

Tapi, aku punya seseorang yang bisa menjaga rahasia dan amanah, dia akan mengunci erat-erat semua cerita dan berhenti di dirinya. Saat kalian mengajarkan aku untuk tak mudah percaya, aku belajar darinya untuk menjadi terpercaya. 


*arghhhh malassssssss*

Wednesday, January 28, 2015

Seperti...


"Terima kasih untuk kata-kata yang menenangkan. Seperti angin sepoi, sejuk, dan meneduhkan. Seperti bintang, bulan, dan kunang-kunang berterbangan. Seperti embun, hujan, dan air sungai yang mengalir melewati bebatuan. Seperti yang seharusnya hati dapatkan, ketika resah dan kebingungan, ketika lelah dan membutuhkan kekuatan."

jkrt, 290115 

Monday, January 26, 2015

Puisi Tanpa Pemilik


Langit Maros, 28 Agustus 2013

Langit, pernahkah kau menghitung air mata yang jatuh
di pipi perempuanmu?
Dia terlalu bodoh mencinta, sebab jatuhnya
hati tak ke bumi.

Hatinya naik ke langit dan melakukan perjalanan
panjang, yang sepi.
Bertemu sekumpulan burung migran
bertanya-tanya, tentang hati tak bersayap
mencarimu.

Langit, pernahkah kau menemuinya?
Mengapa kini dia menghempaskan tubuhnya ke bumi,
menjadi hujan yang menderas di suatu malam yang dingin?


*


Note: 

Aku menemukan puisi ini di folder kumpulan puisiku, tapi entah mengapa aku merasa tak pernah membuatnya. Ah, aku lupa, apa benar memang aku yang membuatnya? Kapan? Dan kenapa? Arghhh.... aku benci menjadi pelupa! Tapi bisa saja ini milik orang lain, jadi selama aku tak ingat tentang pemilik puisi ini, aku takkan mengakuinya. Meski dari hatiku terdalam, aku sangat menyukainya!!! 

Dear Silent Readers . . .


ada jerawat besar kututupi :D

kau tak boleh lihat gigi kelinciku -_-

komedo kuumpetkan saja dulu :3


Dear silent readers,

Sudah lihat tiga foto selfie di atas? Hahaha yeah... I did again. Ada yang aneh? Yayaya, jilbab tengkorak itu cukup mencolok mata. *eh serammmm :3 Rasanya apa yang ingin saya tulis cukup campur aduk. But, I'll make it flow.


1. Fenomena Selfie

Kalau dulu GIFO itu menandakan "Gila Foto", mungkin sekarang lagi zamannya GISEL "Gila Selfie" wkwkwk (padahal sama-sama foto juga) Saya gak termasuk gila sih, -_- hanya kalau ada perintah otak untuk selfie, yaudah hayo aja. :D Sebenarnya gak ada yang salah sih, tapi tau gak apa yang menarik dari selfie-an sehingga sejuta umat mau melakukannya? Kalo pendapat saya, aplikasi foto selfie yang beredar di hape pemirsa itu keren-keren loh. Nah, contohnya 360, Cymera, Retrica, B612 (terbarumi ini), dll yang tak kuketahui wujudnya. Keunggulannya? Jangan ditanya, ada yang bikin jerawat hilang, wajah mulus kayak lilin, kulit lebih putih, bibir merah seketika, alis terlihat tebal, dan kawan-kawannya. -_______- Intinya, membuat sang model lebih berbeda: cantik, tambah cantik, semakin cantik. (khusus cewetttt) Untuk kemudian menambah kepercayaan diri mereka. That's fact!

Saya gak munafik kok, am one of them. But I know myself. :) Saya tahu apa yang memang tak saya miliki, kekurangan apa yang ada di wajah saya (buanyakkkkk), dan bagaimana memaknai foto-foto itu sendiri. Ahaha, jadi kalau ada yang melihat foto-foto saya dengan tanda aplikasi selfian, yoimamen... those aren't how really I am. :3 Jangan jatuh cinta karena foto, temui saja saya dan lihat baik-baik aslinya: ada jerawat dimana-mana, alis tak setebal itu (menunjuk foto di atas), gak putih-putih amat dan.... wajahku tak semulus adanya. Hahahaha :P

Untuk penggemar selfian, just do what you want to do and enjoy it! Ahahaha, paling penting tetap percaya diri dengan dirimu yang sesungguhnya. Kalau kata ceribel, "Kamu cantik-cantik dari hatimuhhhhhhhhhh" :D (masihhh mauuuu)


2. Mencoba Jahat

Ehmm... sometimes I wanna people look at me as a bad girl. :( Aneh yah? Hahaha entahlah ini hanya salah satu pemikiran aneh yang datang dan pergi sesuka hati. Karena susah merealisasikannya dengan tindakan (hohoho) jadilah saya bergaya seperti di atas. Saya pikir dengan jilbab tengkorak itu, serta tatapan yang sinis (uekkkk) saya jadi terlihat lebih jahat. Iya gak sih? :/ Atau malah kayak preman pasar? -_-

Oia, kalau ada yang heran kenapa ada jilbab bergambar tengkorak seperti itu, maka kita seotak. Saya juga gak habis pikir, bisanyaaaaa ituuuuu. Anu, kan gak lucu muslimah tapi sangar. :'D


3. Kangen

Saya menulis sampai selarut ini, karena sedang ada masalah dan kangen. Susah tidur. (out of context)


Yahh... itulah yang ingin saya sampaikan. Apakah berguna atau tidak, entah, hanya tak ingin menyimpannya saja. Karena di kepala berjejal rupa-rupa problema. Fiuhhh. Selamat malam. :))


Jkrt, 270115

Selamat Melanjutkan Perjalanan, Teman!


Mungkin engkau akan membaca ini,

"Ada banyak hal yang tak engkau ketahui tentangku, begitu sebaliknya. Ada banyak hal pula di kehidupan ini, yang tak kita ketahui, sangka, atau duga sebelumnya. Seperti perasaan yang datang tiba-tiba dan mengejutkan hatimu. Pun, apa yang akan terjadi setelah itu dan hari-hari berikutnya.

Terima kasih untuk kejujuran dan penghormatannya, jalanmu sudah tepat, usah dipikirkan. Teruslah melangkah di jalan itu, tapi carilah tujuan yang baru. Apabila kau percaya Tuhanmu, maka mintalah padaNya untuk ditunjukkan. Jangan berhenti menjadi baik, jika apa yang telah terjadi seperti rintangan di matamu, maka sesungguhnya itu hanya sebagian kecil saja. Di sana, di sepanjang perjalananmu nanti, tak terkira sukarnya. Selamat melanjutkan perjalananmu." 

Setelah membaca ini, aku tetap temanmu kok. :))


Jkrt, 270115

Noted!


Kita harus mengatur baik-baik perkara yang berurusan dengan hati, sebab dari sanalah kehidupan kita bergantung. Mari menjaga hati dari hal-hal yang bisa melemahkan diri, apalagi sampai menghancurkan. Hati mudah terbolak-balik, itulah mengapa hendaknya kita meminta pada Yang Maha Kuasa, untuk diteguhkan.

*note to us especially me* 

Sunday, January 25, 2015

Semisal Apa?


"kalau aku bertanya beberapa hal, 
itu bukannya aku tak percaya. 
aku hanya ingin meyakinkan hatiku. 
itu saja."


*

Kau pasti tahu. IYA.
Kau pasti mengerti. IYA
Kau paham maksudku bukan? IYA

Ada beberapa hal yang terkadang sudah sangat jelas, tapi tetap dipertanyakan. Banyak alasan untuk itu. Tapi bagi hati yang baik, bukan karena ragu atau kurang percaya ia menanyakan kembali. Lebih kepada untuk meyakinkan, agar telinga yang memang lebih suka mendengar berita baik, mengantarkan kebaikan itu kepada hati untuk lebih tenang. Menenangkan.

Semisal ini: Berkali-kali pun seorang ibu mengatakan dia menyayangi anaknya, tetap saja sebagai anak, kita selalu ingin bertanya, "Apa ibu menyayangiku?" Apakah karena ragu? Bukan. Apa perasaanmu ketika ibu menjawabnya -lagi dan lagi- bahwa dia sangat menyayangi dirimu? Ah! Tentulah bahagia tak terkira.

Oh yah, aku menaruh garis bawah di kata 'beberapa', sebab tak kuseragamkan semua. Karena sebagian yang lain, memang sebaiknya tak usahlah dipertanyakan terus menerus. Ada yang tahu contohnya seperti apa? :)


Jkrt, 260115

Thursday, January 22, 2015

Menunggu Kunang-Kunang (saja)


sumber gambar

Apa yang kamu lakukan?

Menunggu kunang-kunang. Kamu?

Menunggumu menunggu kunang-kunang.


(bukankah percakapan di atas sama saja seperti di bawah ini?)


Apa yang kamu lakukan?

Menunggu seseorang. Kamu?

Menunggumu menunggu seseorang.


(ah, aku pikir tidak. mari bercakap, seperti percakapan pertama saja)


Jkrt, 230115

#gagalpaham


sumbernya dari gugel, lupa urlx -_-
 
Banyak hal yang tetiba kuingat dan masih saja tak kupahami, 
semisal percakapan seperti ini:


Perempuan 1: Cantikmuuu...

Perempuan 2: Cantikan kamu tau

P 1: Lebih cantik kamu say...

P 2: Iya makasih, tapi lebih cantik kamu

P 1: Ah bisa aja, kamu tuh yang cantik bangettt...

P 2: Gak, aku bener kok. Kamu yang cantikkk banget

P 1: Masa sih? cantikan kamu sayyy...

...dan seterusnya sampai akhir zaman. -____-'

*

Arghhhhhhhhhhhhhh stopppppp, kalo gak ada yang mau ngalah yaudah, GUE YANG PALING CANTIK! Ckckck Pernah dapat percakapan seperti ini? Di FB, di Twitter, di mana aja? Atau jangan-jangan kalian adalah pelakunya? Sering terjadi antar cewetttt -_- entah klo para kaum cowottt pun melakukan hal yang sama. -_- Demi kelangsungan hidup yang sejahtera, PLISSS STOP TO DO THAT! 

Entah apa maksud dari percakapan panjang itu, apakah ada ketulusan di sana? Basa-basi kah? I DON'T CARE! HEY GIRLS, DON'T DO THAT AGAIN! THAT'S NOT FUNNY OR CUTE ANYMORE! SILLY CONVERSATION! -____- Just say "Thanks" and give your sincere smile, enough!

Cukup sekian. :))


Jkrt, 22 Januari 2015

NB: emang ini perlu dipahami yah? Ahahaha

Sunday, January 18, 2015

Mencari Autumn


"Kok ngilang?"

akuhh bukan jin yang bisa ngilangg


"FBnya mana?"

adaji tapi nonaktifki


"Kak Iis, banyak cariki..."

matemija banyak kapang hutangku -_-


"Kak Is, ada orang inbox minta no ta..."

kasih nomornya sedot WC saja


"Aktifin we'na FBmu."

nantipihhhh maupa


"Kapanko mau aktifkan FB mu?"

liat jawabanku di atas


"Nda adami FB ta, nda bisama pantauki."

bukanja buronan kapang kak


"Autumn kemana?"

hiatus kak


"Kak aktifkanmi FBta, rinduka baca tulisanta."

kenalanmi sama keongky dek


"Syah, FB mu kenapa?"

diracun trus mati


"Woi jelek, ada FB gak lu, nanti gue add."

guehhh gakk mau bertemann samaa luhh, Mal!

...


Dear all, pliss berhenti cari Autumn. Aku cemburu nih!
 -_________-



*Belum ada alasan untuk Sparkling Autumn hidup kembali. Fiuhh

Saturday, January 17, 2015

Menunggu Cantik :3


"Kalau aku suruh kamu menunggu yang lamaaaaaaaaaa bangettttttttt, kamu bakalan ngapain aja?"

Hayoo jawab hayoo... :P

Friday, January 16, 2015

Gak Usah Pake Judul Kalau Begini -_-'


"Salah satu kriteria cewek mandiri itu, JAGO SELFIE. 
Motret dirinya sendiri aja gak pernah minta bantuan, 
alias, SELFIAN  ahahaha."

(anggap aja anonim)


-____- alone

apahh sihhhh -____-


with asiah :3

lagiiii -____-

with Atikah :3

lagiiii -_____-

Apppaaa siihhhh iniiii.. yah sudah cukup sampai di sini aja. -_- 
Dan untuk perusahaan pembuat aplikasi foto selfie, plissss cukup! Fiuhhh :3


Bagaimana Cara Menenangkanmu?


Kamu jatuh cinta pada wanita 'worrier', lalu bagaimana dia bisa menenangkanmu? Apakah dia sudah mengatakan bahwa dia juga mencintaimu? Kalau sudah, tenanglah. Dia takkan mencintai yang lain. 
Kamu jatuh cinta pada wanita 'worrier', lalu bagaimana dia bisa menenangkanmu? Apakah dia sudah mengatakan dia takkan pergi atau berpaling? Kalau sudah, apalagi yang membuatmu khawatir? Dia takkan kemana-mana.
Sudahlah,  berhenti khawatir! Kalau semua khawatir, siapa yang akan menikmati degubdegub ini? Jangan ikut khawatir, dia akan lebih dan terus khawatir mencari cara untuk menenangkanmu. 

Jkrt, 160115 

Tenggelam


Aku takut tenggelam. Bahkan berjalan di air yang ketinggiannya hanya sebatas mata kaki pun, tetap membuatku takut. Saat menutup keran yang tersimpan di bak penampungan air, aku selalu berpikir, "Terpeleset sedikit saja, aku akan jatuh dan tenggelam." Lantas aku sangat berhati-hati. Untuk apapun yang membuatku tenggelam akan kujauhi, kalaupun harus aku hadapi, yah satu-satunya yang bisa kukerjakan adalah berhati-hati. Berdoa juga. Semoga aku tak tenggelam pada banyak hal.

Jkrt, 160115