Tuesday, February 21, 2012

Charge [2]

Bismillahirrahmaanirrahiim.


Saya cinta gila es krim. Juga, nonton bola. Di peringkat ketiga, bulu tangkislah. Tapi di atas semuanya, minyak gosok is the best.

*

Es krim.

Kawan, Es krim dapat membuat rileks pikiran yang tegang, baik dikonsumsi ketika belajar Matematika, waktu senggang, sudah makan, atau pas lagi marah dan kena marah (bisa jadi ini kefanatikan dan khayalan saya saja), tapi dalam artikel menjelaskan kandungan kalsium pada es krim bermanfaat untuk menjaga kepadatan massa tulang, pencegahan osteoporosis, kanker, serta hipertensi. Apalagi yang lebih banyak susunya drpd air. (ini baru dpt dipercaya).

Di sebuah klinik, seorang anak kecil merengek minta dibelikan es krim. Sang mama melarangnya, "Kamu lagi sakit kakak." Tiba-tiba terdengar sahutan dari dalam ruang dokter, "Hey, siapa bilang kalo lagi sakit tidak boleh makan es krim!" Semua diam, terlebih sang mama, lalu keheningan milik saya dan sang adik kecil yang sama-sama tersenyum. Es krim yummmy.

*

Nonton bola. Apalagi pertandingan liga-liga besar.

"Is, bangun. Ayo bangun." bapak memukul-mukul badanku. "Ehm, kenapa pak?" Tanyaku sambil memaksa membuka mata. "Club A lawan B." Trus, apa urusannya sama saya pak. Meski enggan saya bangun dan nongkrong di depan TV, tak lama, ketika saya sesak dengan ketegangan menang-kalah justru dengkuran keras terdengar dari mulut bapak. Selalu.


Lama kelamaan.

"Ehm, siapa itu nyalain TV tengah malam." teriak mama dari kamarnya. "Iis, nonton bola ma." saya menjawab sambil melirik jarum jam di angka 3. Haha

Itu sekitar 10 tahun yang lalu.

Sekarang saya heran kalau ada lelaki tak suka bola, saya tidak akan bilang seharusnya dia pakai rok, ups tidak sengaja.



Hidup Portugal. Hidup Barcelona. Hidup PSSI.

*

Bulu tangkis.

Rival terberat: Mama. Permainannya yang ngotot, kibaran jilbab hitamnya, mata yang tak lepas dari kok, ditambah beliau kidal, performance-nya semakin artistik dilihat. Ibu lawan anak. Sore hari selalu menjadi moment kekalahan menyakitkan, bagi sang anak tentunya.

Mama melarang saya nonton semua liga bulu tangkis. Karena setelah pertandingan keluhan saya cuma satu: dada sesak, perut tegang, dan mata kelilipan.

*

Minyak gosok.

Sejak dulu, entah kapan, entah angka pada tanggal berapa saya bisa menandai betapa saya telah tergila-gila pada makhluk berminyak satu ini.

Kata orang-orang, kecanduan. Bisa saja. Tanpa benda ini, rasanya adrenalin saya terpompa tak beraturan. Cepat marah, cepat turun, tapi marah lagi. Gelisah. Dan, yang sangat memalukan adalah syndrome kesepian juga ikut-ikutan.

Oh, saya sudah OD dengan benda ini barang kali. Saya besar bersamanya. Dari harga 4500 sampai sekarang 10.000 untuk sebotol kecil. Memaksa kakak menyisakan gajinya khusus untuk dia. Aneh? Memang, saya akui. Apalah daya jika dia menjelma menjadi soul dan saya mate.

Pecahkan saja gelas-gelas itu, tapi jangan sekali-kali menyentuh my soulmate. Singa dalam diri ini kan terbangun, begitulah peringatan pada orang2 yang mencoba mengganggunya. 

Membicarakannya takkan habis, biarlah nanti dia punya ruang tersendiri untuk menaruhnya di urutan pertama apa yang paling saya sukai. Nerd. I dont care.

*

Uff, selasa yang berbahagia ini, meskipun kepala penuh pertanyaan yang belum terjawab. Sebaiknya membicarakan yang saya sukai saja, agar saya senang, bahagia, pokoknya yang positif2 dulu deh.

Hah, lega. Sangat.


6 comments:

  1. Tulisannya sangat menarik... aku senang membvacanya...

    ReplyDelete
  2. Syukron, smg bermanfaat ajha deh. meskipun tulisan aneh sekalipun. hehe

    ReplyDelete
  3. huaaaah.. Me too kakak..

    I'm ice cream lover n badminton lover!!!

    ReplyDelete
  4. kak iss,,,, pakaianku yang memperindah penampilan minyak gosokta

    ReplyDelete
  5. sempat dulu2 ku lihat,,, kucarimi :)

    ReplyDelete