Sahabat FLP

Sebelumnya, saya cukup berkemul dalam dunia kata untuk menemukan taman kebahagiaan. Menulis. Berkata. Membaca. Bercerita. Seperti sebuah lajur air yang berputar sirkular. Saya berjalan di sana, tertawa, menyusuri bunga-bunga yang bermekaran dalam rupa aksara. Saya bahagia.

Namun, Tuhan menunjukkan tempat kebahagiaan lain. Ditariklah saya dalam sebuah lingkar yang lebih luas, tidak hanya tentang 'kata' saya bertemu-sapa. Tapi, juga pada wujud serupa rumah. Di dalamnya saya tak hanya mengecap bahagia, tapi juga rasa nyaman untuk mengetahui saya ada dan selalu merasa ada. Pada rumah yang tak berpintu, tidak memaksa saya untuk tinggal pula tak menahan saya jika pergi. Karena alasan inilah hati saya tertanam. Di sebuah rumah yang bernama: FLP.

#

1.
Fitrawan Umar

Beliau adalah ketua FLP SULSEL 2010-2012, orang yang memberikan kesempatan pada saya untuk mengembangkan FLP Cab. Maros ketika gaungnya sudah tak terdengar lagi. Sebelum mengenal kak Wawan, saya hanya mengenal tulisan-tulisannya saja. Pernah sekali saya lihat di Al-Fityan, tapi tidak terlalu saya perhatikan. Di ToWR Pucaklah, setingkat lebih mengenal beliau. Ke-romantis-an tulisannya sangat berbanding terbalik dengan titel di belakang namanya. Bukan sebuah masalah, pikir saya. Adapun kata yang ingin saya ucapkan pada beliau adalah: Terima Kasih.

2.
Andi Arini Syahidah

Tidak ada yang dapat mengakrabkan kami selain sebuah visi. Kebangkitan FLP Maros. Kak Arin punya seribu satu cara untuk meyakinkan saya bahwa semua baik-baik saja. Mengurus segalanya hanya berdua di awal-awal perjuangan, berat rasanya. Lagi-lagi, beliau membesarkan hati saya. Dan sekarang, saya sadar menjadi ketua dengan minimnya ilmu organisasi teramat sulit. Tapi, saya rasa tak perlu khawatir banyak, selama Kak Arin masih mau membantu saya juga tak lelah mengingatkan saya. Ganbatte!


3.
Ulfa Hidayati
Heboh, kesan awal saya berjumpa Ulfa. Saya langsung bersyukur bisa kenal dengannya, tak perlu waktu lama untuk kemudian saya mulai merindukannya. Ketika saya merasa sendiri dalam kepengurusan, Ulfa adalah teman yang tepat mengisi posisi pengurus inti, berharap kami dapat saling menguatkan. Walau belakangan ini, entah berapa hari lamanya, kami tak pernah ketemu lagi. Saya kangen 'kehebohannya' saat bicara, saat bertengkar dengan Galih, atau saat ah, banyaklah. Berharap Ulfa kembali lagi bersama kami. Saya selalu menunggu dia, secepatnya dapat izin yah. hehehe. 


4.
Marwah thalib

Wa, bertemu kamu seperti menemukan ketidakberesan dalam diri saya. Maksudnya, saya iri sama kamu (jujur). Ditambah membaca tulisan-tulisanmu, saya mundur sejenak untuk merenung. Saya terlalu sibuk dengan diri saya, background mantan santri yang seharusnya menuntun saya untuk berdakwah malah menguap tak berbekas. Bercermin di kamu, seperti mencuri kekuatan baru. Kebersamaan di Musywil menambah rasa kagum saya sama kamu, serius. (Masa teman sekamar kita, nyangka kalo kita kembar) haha, ada-ada ajha. Terus menulis, Wa, apapun itu... saya yakin kamu bisa. :)


5.
Amelia Asdar

Dek, jalan kamu masih sangat panjang untuk terus belajar dan mewujudkan cita-cita yang tertulis di bindermu. Tahu tidak, saya tertawa melihat bindermu saat di Musywil kemarin. Seperti melihat diri saya beberapa tahun silam, yang menuliskan banyak kata motivasi, banyak puisi, juga pertandingan bola yang sangat aneh diminati kaum hawa nan cantik seperti kita ini. Hehehe. Satu lagi, ternyata kita adalah pemimpi yang narsis. Tapi, jangan salah Sang Pemimpi adalah Sang Pemberani. Maaf kalo saya kurang peka dengan perasaan kamu di Musywil, sebenarnya hati saya juga sedang tak menentu menghadapi situasi baru. Bersyukur kamu menemukan jalanmu di usia muda, kelak ke depannya, kamu bisa lebih baik lagi dari saya. Oke Amel?

6.
Juwitha Hamid

Kata Marwah, kamu kaget ketika pertama kali diajak gabung FLP ternyata langsung pelantikan. Yah, keterkejutan yang baik. Seperti terkejutnya saya melihat pengurus FLP Camar kok wanita2 cantik, hehe (Narsis Abisss) Ehm, Wit, yang saya suka dari kamu adalah sikap kritis kamu yang bersanding dengan wajah innocent kalo lg bingung. Klop sudah untuk jadi bahan canda di rapat. :) Tentang tulisanmu, satu kalimat untukmu: Mari menjadi penulis!


7.
Alif Indra T

Meminjam perkataan Galih, kamu memang punya aura jadi ketua. Hanya persoalan TOWR dan 'menulis' lah, untuk kemudian saya satu-satunya kandidat terpilih tuk jadi ketua. Rapat pertama saya kena kritikanmu, sedih sih awalnya (barusan kowdonk dikritik), tapi saya tanamkan dalam diri bahwa kritikan adalah nasihat yang membangun. Terutama, membangunkan saya untuk terus belajar dan belajar menjadi pemimpin. Oia, ternyata kita punya kesamaan dalam urusan bola, nggak kaget kan waktu tau? Ehm, EURO sudah berlalu bersama kebahagiaan atas kemenangan Spanyol. Thanks sudah menjadi alarm. Satu lagi, menulis dong...masa anak FLP tidak ada tulisannya. :)


8.
Firman Butros Galih
 Ujung-Ujung. Olala, saya tidak akan tersesat selama mengingat kode itu katamu. Tamahhal. Itulah kode keselamatan dari saya. Tunggu, ujung senja juga pake kata 'ujung'. ckckck Ada apa dengan ujung? Seperti Alif yang langsung 'nembak' saya dengan kritikan, begitu pula kamu yang mengoreksi cara penyebutan eF eL Pe saya yang salah. Sayangnya, tidak sampai berhenti di situ... di FB pun bhs.ingggris saya kena kritik (bagus sih tp tengsin dong ketahuan salah). Ya, ya, ya, dengan adanya kamu dan Alif di kepengurusan ini saya merasa ringan berjalan (maunya lempar tanggung jawab :p) Di Musywil, saya iri sama kalian berdua. Cepet dapet temen, berani bicara, segalanya terlihat enjoy. Hemmm, dipaksa mencintai apa yang dia cintai, itu yah alasannya bergabung. Walau membingungkan, saya menunggu tulisanmu. Sebagai bukti, 'dia cintai'. :p


9.
Abdul Rahman

Siip Yunda. Begitulah setiap balasan sms dari kamu. Kesannya kok saya bossy gitu yah.. Tapi berikutnya, balasan sms kamu itu 'sibuk-sibuk' haha. Kamu adalah orang pertama yang K Arin kenalkan ke saya sebagai partner pengurus, bolehlah semangatnya, tapi belakangan ini kamu benar-benar sibuk sepertinya. Yah, saya maklum atas kegiatan lainmu. Tapi ingatlah, FLP dan teman-teman yang lain menunggu sentuhan tanganmu untuk membangun rumah ini bersama-sama. Cayyo!


10.
Rahmah Syam

Menjumpa kamu di pembukaan Sekmen pertama kalinya, senang sekali rasanya. Mau tahu doa saya saat itu, "Semoga anak itu (kamu) tidak berhenti sampai di sini saja. Semoga dia mau terus belajar." Begitulah, entah karena melihat keseriusanmu menyimak materi atau karena kesungguhanmu mengumpulkan karya sampai hati saya bergerak untuk berdoa. Amma, banyak kali saya berjanji pada diri saya untuk membimbing kamu menjadi penulis. Memperhatikan karyamu, mengoreksinya, mengembalikan padamu, semua saya lakukan dengan sangat senang hati. Kemajuan terlihat jelas, kata-katamu dalam puisi pun mulai nyastra, so...selamat datang penulis muda. :) Dalam rapat pun kamu tak sungkan untuk bicara juga memberi masukan, nilai lebih dari kamu dek. Oia, kamu cocok di Bidang bisnis dan Usaha saja, tasmu seperti kantong ajaib Doraemon yang mengeluarkan banyak benda. Hehehe.


11.
Nur Fadilah

Sebelas-dua belas dengan Amma, saya bersyukur kamu menambah jumlah ABG di kepengurusan FLP. Ibaratnya, ada darah muda yang menetralkan para 'darah tinggi' kakak-kakaknya. Hha. Tidak pernah absen sekmen, siapa lagi kalau bukan Dila. Ketika saya kebingungan sendiri karena tidak adanya peserta sekmen yang datang, kamu menjadi penyelamat kebosanan. Melihat kamu kebingungan menulis puisi, menjadi cerita lucu sore hari di Al Markaz kala itu. Saya pikir kamu akan menyerah. Tapi, datang sms mu meminta alamat email saya karena ada puisi baru yang ingin kamu kirim. Subhanallah, saya bersyukur sekali. Saya berkaca-kaca membalas smsmu. (suerrrrr)


12.
Hijrianti Suharna


Baby...weleh-weleh. Hahaha, bercanda dek. Penutup kumpulan ABG di kepengurusan, paling nuarsis kayaknya. :) Paling ramai juga. Masih ingetkan perkataan saya, kalo saya tuh iri banget dengan kalian. Sejak dulu saya tidak pernah bisa membuat tulisan bertemakan remaja penuh cinta-cinta, padahal membaca cerita kalian jadi kepengen remaja lagi dan berkisah tentang cinta. Kata kamu terkadang terinspirasi dari pengalaman, ufff, saya tidak ada pengalaman tentang itu saat SMP apalagi SMA. Dan kamu tertawa mendengar saya tidak pernah pacaran, hahaha, whatever lah! Nanti kita curhat2 lagi yah, di tangga masjid AlMarkaz, tapi bukan karena menunggu seseorang yang lama sekali datang. :)


###

Seharusnya masih ada 12 orang lagi pengurus yang termaktub dalam catatan sederhana ini. Namun, saya teringin mengukir kisah dulu bersama mereka. Untuk kemudian berkisah dalam kata. Saya tidak tahu bagaimana mengapresiasikan rasa terima kasih saya atas kehadiran kalian semua, hanya menulislah yang mampu saya lakukan, maka tulisan ini pun tercipta.

DEMI FLP. Bukankah itu yang mengikat kita menjadi satu, menyisihkan waktu luang untuk menghadiri rapat yang kadang tidak bisa saya handle dengan baik. Perjalanan memang baru saja dimulai, dan masih panjang pula. Sebagai ketua, saya menoreh harapan-harapan suci untuk kebangkitan FLP Cab. Maros. Mungkin saja ini terlihat konyol, seserius inikah hingga saya perlu menulis catatan ini. Sayangnya, jawaban saya IYA. Dan saya butuh 'IYA' dari pribadi-pribadi teman sekalian, sebagai rantai untuk menguatkan rumah bersama kita ini.

Terakhir, maaf untuk ketidaktegasan, kesalahan, juga kekurangan saya yang sangat banyak ini. Semoga kita bisa bekerja sama demi mencapai tujuan yang sama: Kesuksesan FLP Cab. Maros.


Salam hangat saya,

Aisyah Istiqomah Marsyah



Cat: Maaf saya ambil foto2 kalian tanpa izin. Bagi yang tidak berkenan silahkan sms saya. Dijamin tidak saya balas...hehehe ^_^V







No comments:

Post a Comment