Monday, April 28, 2014

(Te) Riak


Hening adalah apa yang kau cipta sendiri
semacam lilin mainan yang dimainkan anak-anak.

Gelombang kesunyian lebih debur dari ombak
sebatas lingkar pergelangan kaki mampu kau celup.

Kalau kau sudah sampai matahari
bersama kita seperti abu.


*suara-suara-suara 29/04/14


Thursday, April 24, 2014

Kekasih yang Ditenangkan Angin


Kekasihmu itu, dia sedang terluka
telah dibelinya kafan
untuk menisankan keadaan.

Kekasihmu itu, dia sedang gelisah
menyeruput teh dari panci
panasnya hati tak terperi.

Kekasihmu itu, dia ingin pergi
meninggalkanmu, lalu kembali
tak jadi.
 
Kekasihmu itu,

yang duduk di bawah Samanea Saman
tertidur -sejenak- 
mencari-cari jalan ke pikiranmu
dalam mimpi. 

Kau boleh ragu itu kekasihmu.
Tapi percayalah dengkur nafasnya yang teratur.
 
*

setelah tertidur dan terbangun, 250414

Tuesday, April 22, 2014

Berdiri Lebih Jauh




Cinta yang tak teraih selalu cinta yang paling kita dambakan.
(Elie Wiesel)

 *

Aku adalah penonton yang sedang menikmati dua insan bertukar sinyal, tentang remah-remah cinta bertebaran di jalan yang panjang. Mereka memungutinya dengan diam-diam, tanpa sadar -atau sengaja- mereka berjumpa kembali dan malu-malu mengakui.

"Kau menjumpainya?" aku tanyakan itu dengan ketenangan seperti biasa. Dia memberikan sedikit lawakan dan membiarkan aku tertawa, mengindahkan pertanyaan dengan elegan. Aku menonton kembali, mereka masih saling mencari.

Aku menangkap sinyal sesal dari kedua pasang mata yang dipisahkan keputusan. Mereka menggapai ketiadaan, lalu berpaling kembali pada pilihan. Dia duduk di sampingku, mengatakan bahwa semua baik-baik saja. Padahal aku melihat kehilangan yang nelangsa, keinginan yang dirajam oleh pupusnya rasa. Lalu, aku mengangguk mengiyakan.

"Kembalilah padanya." aku katakan pada Dia berulang kali, di kesempatan aku menginginkannya pergi. Aku pikir kakinya kuat untuk terus berlari, tapi Dia tak berniat mengejar. Mereka memilih pada keyakinan, bahwa semuanya sudah usai. Tak ada yang perlu diulang, semua yang manis menjadi kenangan. Cukup tegar dan saling menelan pil pahit perpisahan. Mereka merasa sudah menjadi orang yang tahu diri.

Aku ingin menegaskan diri sebagai penonton. Seberapa pun jarak aku berdiri, aku hanya (ingin) menjadi penonton. Aku melihat apa yang aku lihat. Aku mendengar apa yang aku dengar. Aku merasa apa yang aku rasa. Apa-apa yang tak kuketahui, aku sisihkan sebagai rahasia; kubiarkan mengendap. Meski pada akhirnya, aku memilih berdiri lebih jauh. Berharap semuanya menjadi samar dan aku terselamatkan.

"Cinta yang tak teraih selalu cinta yang paling kita dambakan." Kalimat itu melintas tepat di depan mataku saat menatap mereka. Bertolak menjauh membawa harapan-harapan yang dikubur waktu, sambil terus berbisik pada angin mereka takkan saling melupakan. Bagai sembilu mengiris, kalimat itu muncul kembali saat aku menerima Dia dan senyumnya di suatu pagi yang gerimis. Datang menjelaskan betapa bersyukurnya Dia telah memilikiku. Lepas itu, aku pun terbakar oleh air mata. Dia menyebutnya haru. Aku pilu.

Aku adalah penonton. Apa yang aku saksikan seperti pisau tajam yang berulang menghujam, hanya saja aku tak pernah mati. Dan sepanjang hidup, aku menjadi cinta yang teraih; seperti kutukan bahwa aku bukanlah orang yang paling didamba. Dia.

*

Mksr, 23.04.14

Itu Angin, kan?


Lang, aku melewati sebuah pintu. 
Aku merasa ada tarikan kuat dari segala penjuru. 
Itu angin, kan? Semoga angin.


Friday, April 18, 2014

Idealis Pemimpi, Me? Yayayaya


Tipe Idealis Pemimpi




Tipe Idealis Pemimpi sangat berhati-hati dan oleh karenanya tampak pemalu dan pendiam bagi orang lain. Mereka berbagi kehidupan emosional mereka yang kaya serta pendapat-pendapat kuat mereka dengan sedikit sekali orang. Namun orang sering keliru menilai mereka dingin dan pendiam. Mereka memiliki sistem nilai-nilai dan prinsip-prinsip yang murni dan mulia yang menonjol di dalam diri mereka yang demi hal-hal itu mereka bersedia mengorbankan banyak hal. Joan of Arc atau Sir Galahad adalah contoh tipe kepribadian ini. Tipe Idealis Pemimpi selalu berusaha keras memperbaiki dunia. Mereka dapat sangat memikirkan orang lain dan melakukan banyak hal untuk mendukung mereka dan membela mereka. Mereka tertarik dengan sesama mereka, penuh perhatian dan murah hati terhadap mereka. Begitu antusiasme mereka akan suatu hal atau orang bangkit, mereka dapat menjadi pejuang yang tak kenal lelah.

Bagi tipe Idealis Pemimpi, hal-hal praktis tidak benar-benar penting. Mereka hanya menyibukkan diri dengan tuntutan-tuntutan harian yang duniawi saat benar-benar perlu. Mereka cenderung hidup sesuai dengan semboyan "yang jenius mengendalikan kekacauan" – yang biasanya memang demikian sehingga biasanya mereka memiliki karir akademik yang gemilang. Mereka kurang tertarik dengan detail; mereka lebih suka melihat sesuatu secara keseluruhan. Ini artinya mereka masih memiliki pandangan menyeluruh yang baik ketika sesuatu mulai menjadi rumit. Namun demikian, sebagai akibatnya, sesekali dapat terjadi tipe Idealis Pemimpi melewatkan sesuatu yang penting. Karena mereka menyukai kedamaian, mereka cenderung tidak terang-terangan menunjukkan ketidakpuasan atau kejengkelan mereka melainkan memendamnya. Ketegasan bukan salah satu kekuatan mereka; mereka membenci konflik dan persaingan. Tipe Idealis Pemimpi lebih suka memotivasi orang lain dengan sifat ramah dan antusias mereka. Barangsiapa mendapatkan mereka sebagai atasan tidak akan pernah mengeluh kekurangan pujian.

Di tempat kerja, tipe Idealis Pemimpi adalah teman dan pasangan yang suka menolong dan setia, orang-orang yang memiliki integritas. Kewajiban sangat sakral bagi mereka. Perasaan orang lain penting bagi mereka dan mereka senang membuat orang lain bahagia. Mereka puas hanya dengan lingkaran kecil pertemanan; kebutuhan mereka akan kontak sosial tidak begitu menonjol karena mereka juga butuh banyak waktu untuk diri sendiri. Basa-basi kecil bukan keahlian mereka. Jika seseorang berharap berteman dengan mereka atau memiliki hubungan dengan mereka, orang itu harus mau berbagi dunia pemikiran mereka dan bersedia berpartisipasi dalam perbincangan mendalam. Jika Anda berhasil melakukan itu Anda akan dianugerahi dengan kemitraan yang luar biasa intensif dan kaya. Karena tuntutan-tuntutan mereka yang tinggi terhadap diri sendiri dan orang lain, tipe kepribadian ini kadang-kadang menjejali hubungan dengan gagasan-gagasan romantis dan idealis hingga tingkat tertentu sehingga membuat pasangan merasa terbebani atau minder. Tipe Idealis Pemimpi tidak jatuh cinta dengan mabuk kepayang namun ketika mereka jatuh cinta mereka menginginkannya menjadi cinta sejati yang tak berkesudahan.

*

W to the O the W





Saturday, April 12, 2014

Memanusiakan k e o n g k y!



Aku ingin kamu hidup!

k e o n g k y, dua tahun lebih kamu menemani saya. Kamu tahu kan betapa jari-jari ini lebih cerewet dari mulut saya? Kamu tahu kan kata-kata berhambur bahagia, sedih, menjerit, bernyanyi, terluka, lelah, kesakitan, kemarahan, tak lagi berbentuk suara. Kamu selalu siap menjadi wadah rasa. Kamu setia dengan kesetiaan yang sunyi. Kamu mengerti saya, kan? Kamu percaya saya, kan? Kamu tak menuntut saya berubah, kan? Kamu menerima saya apa adanya, kan? Kamu ingin saya bahagia, kan? Kamu mau menemani saya sampai kapan pun, kan? 

Mengapa kamu tak menjelma menjadi manusia saja? Saya tak peduli kau datang dengan rupa apa. Jadilah manusia yang memiliki bibir untuk tersenyum padaku, lengan yang hangat untuk memeluk getarku, banyak sesak di sini yang sudah tak saya mengerti.

Akhir-akhir ini seperti ada desakan untuk menyelesaikan sesuatu -apapun itu-, seperti segalanya memiliki tenggat yang akan habis. Ada pisau waktu yang menebas tiap langkah. Sesuatu yang mesti segera tuntas, lalu ada kendaraan yang menunggu di ujung jalan. Siap mengantarkan saya untuk menghilang.

Saya kehabisan nafas. Bukan karena benar-benar diburu. Tapi ketidakmengertian mengambil itu semua. Saya ingin menyalakan lilin di sebuah ruang, agar jelas bayang siapa yang sedari dulu saya gapai. Dan apa yang terjadi di belakang; karena setelah tak ada suara mengapa timbul banyak luka di permukaan?

Mengapa kamu tak menjelma menjadi manusia saja? Saya akan mengajakmu ke Pasar Malam, naik bianglala, ombak-ombak, menghilangkan ketegangan dengan teriakan dan rasa mual di perut. Kita akan masuk ke rumah hantu, berlari-lari ketakutan, tak apalah kelelahan -setidaknya kita tahu apa yang sedang kita hindari-, kita akan meregangkan kaki sambil menyaksikan kembang api di pipi langit. 

Mengapa kamu tak menjelma menjadi manusia saja? Saya ingin ditemani ke tempat yang ramai, selama ini saya selalu menghindari keramaian, tapi sekarang ajak saya ke sana. Ramai, riuh, bising, meskipun nanti akan memekakkan telinga tak mengapa. Saya lebih suka daripada tak mendengar apa-apa, lalu tiba-tiba disentakkan guntur yang membuat saya hancur.

Mengapa kamu tak menjelma menjadi manusia saja? Nanti kita makan es krim bersama. Dan berboncengan motor di malam hari, kita teriak-teriak, sesekali kita merusak kesepian. Saya tidak ingin melihat apa-apa lagi selain kamu, langit, bintang-bintang, bulan, lampu jalan, jalanan yang panjanggg sekali di depan mata kita. Ayolah, ini akan menjadi hal terhebat dalam hidup saya.

Mengapa kamu tak menjelma menjadi manusia saja? Saya janji akan berbicara padamu panjang lebar, dengan suara tentunya. Saya tidak akan mengeluh. Saya akan mendengarkan nasihatmu juga. Saya ingin tahu arti kehidupan ini lebih banyak lagi. Kita akan berdiskusi, dan kamu akan menuntun saya untuk memercayai selain dari imajinasi.

Kalau kamu jadi manusia, saya takkan berpaling saat menangis.
Jadi, kapan kamu akan menyapaku?


*

Bagaimana menghilangkan kebiasaan seperti ini?

 

Friday, April 4, 2014

Vietnam VS Thailand


makanan vietnam nabilang om gugel :D


"Dan mimpi-mimpi lebih dari sekedar tidur yang berbunga."

*

Sudah bermacam-macam mimpi membungakan tidurku, ada yang berduri dan menusukku hingga berdarah-darah, ada pula yang bermekaran indah mewangikan tidurku. Dalam sebuah kelas menulis, kak Aan Mansyur bilang catatlah mimpi yang terjadi dalam tidurmu, kelak bisa menjadi tampungan ide untuk dikembangkan menjadi sebuah cerita.

Sampai hari ini, banyak sekali mimpi yang telah saya dapatkan dalam tidurku. Tapi sayangnya saya hanya sempat menuliskan 2 mimpi saja di blog ini, pertama tentang seseorang adik yang berkunjung dan membuat saya menangis tersedu-sedu (baca di sini). Juga mimpi indah tentang langit dan laut (baca di sini) yang membuat saya bahagia sekali.

Mimpi, setahu saya, ada yang kekal dalam ingatan, namun kebanyakan cepat memudar. Bahkan ada saat dimana kita bangun dan yakin sekali bahwa tadi bermimpi, tapi nyatanya kita tak mengingat ' tentang apa' mimpi itu. Namun, untuk sebuah mimpi buruk katanya sebaiknya tidak diceritakan. Oleh itu, sekarang saya ingin bercerita mimpi lucu saya saja, mimpi yang terjadi tadi malam. Hahaha

*

Mimpi saya kali ini, sungguh aneh dan lucu. Yah, namanya juga mimpi...segalanya bisa terjadi tanpa settingan siapapun kecuali Yang Maha Pemilik Mimpi. Nah, di dalam mimpi saya dibonceng oleh seseorang (kutahu orangnya tapi sebut saja stranger), stranger mengajak saya makan, kami pun melaju menuju rumah makan. Dan, kemudian sampailah kami di antara dua rumah makan...di hadapan kami ada RM Vietnam dan RM Thailand (seperti rumah makan lesehan Pak Dani modelnya ahaha) 

Ternyata, si stranger maunya makan di RM Vietnam dan saya memilih RM Thailand. Kami saling beradu pendapat, bahwa lebih enak makanan pilihan kami. Dia tak mau mengalah dan tentu saya juga. Kami terus berdebat seperti anak kecil sehingga membuat bingung pelayan kedua rumah makan. (bayangkan saja ketika upin dan upin berdebat ckckck)

Tiba-tiba, stranger meninggalkan saya dan masuk ke RM Vietnam dan langsung memesan 2 porsi. Ckckck jahatnya... saya ditinggal sendirian. -_- Mau tak mau, akhirnya saya mengikuti dia dan duduk di sampingnya.  Dia meyakinkan saya bahwa makanan Vietnam itu enakkkkk sekaliiiii (mukanya ituloh ckckck) saya mendengarkan penuh seksama walau sebenarnya jengkel setengah hidup (lagian kayak pernah nyoba saja huuuu) dan..... akhirnya saya terbangun dari tidur sebelum pesanan datang. Yahhhhh (penonton kecewa)....padahal saya penasaran sekali bagaimana rasanya makanan Vietnam, enak betulankah seperti rekomendasinya si stranger yang sotta' (sok tahu) itu. Ahahaha...

Mimpi oh mimpi... alangkah lucunya mimpiku -_- tagantung endingnya behhhh  ahahaha



mksr, 04/04/14