LAGU LAUT
(D. Zawawi Imron)
Sampaikan salamku, wahai kecipak laut!
Pada bumi Bugisku yang hangat
Perahuku teramat jauh kini berlayar
Kutembangkan siul di tengah jerit lautan
Dan langit
tempat melukis hati gadisku
di mana saja sama birunya
Karena kesetiaan perlu diuji
oleh jarak, topan dan cakrawala
Semua gelombang biarkan terus menggebu
Paling-paling jadi gambar tenun sarungku
dan sekian karang
bisa dihindar dengan kemudi
Ibu, alangkah jauhnya Sinjai
Meski tanpa tali temali
Engkau tetap tambatan
Dan kalau malang perahuku karam
Kuyakin hatimu, ibu
adalah kuburku yang sebenarnya
Pada bumi Bugisku yang hangat
Perahuku teramat jauh kini berlayar
Kutembangkan siul di tengah jerit lautan
Dan langit
tempat melukis hati gadisku
di mana saja sama birunya
Karena kesetiaan perlu diuji
oleh jarak, topan dan cakrawala
Semua gelombang biarkan terus menggebu
Paling-paling jadi gambar tenun sarungku
dan sekian karang
bisa dihindar dengan kemudi
Ibu, alangkah jauhnya Sinjai
Meski tanpa tali temali
Engkau tetap tambatan
Dan kalau malang perahuku karam
Kuyakin hatimu, ibu
adalah kuburku yang sebenarnya
***
Sepuluh Juli, saya berani bertaruh, belum ada malam yang mampu membuat saya merinding begitu syahdu. :)
Dan langit
ReplyDeletetempat melukis hati gadisku
di mana saja sama birunya
Karena kesetiaan perlu diuji
oleh jarak, topan dan cakrawala
Masya Allah, cepetnya komeng kak inayah....
ReplyDeleteckckc, kudapat teks ini atas intruksi k Mariati untuk melihat komennya di Album. Ohya, saya berbeda... saya suka pada kalimat terakhir "Kuyakin hatimu, Ibu adalah kuburku yang sebenarnya."
*Nasib anak rantau
keren puisinya, dalam. saya suka semua baitnya... (pusing mw pilih mana..)
ReplyDelete