Sunday, September 15, 2013

TAMU INI


Rumahmu sungguh nyaman, engkau memuliakanku. Terima kasih. Andai aku bisa dan boleh berlama-lama, aku ingin, tapi itu tak mungkin. Karena aku hanya seorang tamu.

Tetangga-tetanggamu juga mulai melirik sinis, bergunjing, dan menegurku. Mungkin mereka bosan padaku, atau ingin berkunjung juga, dimuliakan juga. Entahlah. Tatapan mereka padaku seperti melihat pencuri. Adakah yang aku curi di rumahmu? hihihi... atau aku telah mencuri perhatianmu dari mereka? Engkau mulai kewalahan sepertinya.

Baiklah, aku pamit. Untuk jangka waktu yang panjang aku akan menahan diriku menjadi tamu di rumahmu. Agar mereka senang dan engkau pun tenang. Mungkin.

Oia, dan aku?

Aku tak tahu. Aku sudah merindukanmu juga rumahmu bahkan sebelum kaki ini keluar dari pintumu. Payah, yah?

Aku, tamu ini, meminta maaf untuk terlalu nyaman dalam kenyamananmu.

Rumahmu indah. Engkau baik. Jika engkau bertanya kapan aku akan kembali, maka jawabannya adalah:

Saat engkau mengundangku ke rumahmu, tak lagi sebagai tamu. Mari kita saling memuliakan, kelak pintamu.

*Cerpen LINE, add my line: alienlainline

;-) :-D :-)

No comments:

Post a Comment