Sunday, September 15, 2013
Pada Wanita Tak Cantik
Lelaki itu tak percaya dengan apa yang terjadi. Tangannya terus bergerak menepuk pipi, badan, lalu merubahnya menjadi cubitan di sekujur badan. Berharap semua itu dapat membangunkannya dari sebuah mimpi, mimpi yang tak pernah diinginkannya. Namun, nihil. Justru rasa sakit yang terasa sekan mengejeknya, "Terimalah ini, Boy!"
Perang berkecamuk. Pikirannya mengeluh, ini tak mungkin. Hatinya menjawab, tapi ini yang terjadi. Tuntas sudah waktu membawanya dalam kebisuan panjang.
Tik. Tik. Tik.
Uff! Menghembuskan nafas dengan sangat kuatnya, dia tak tahu apakah mampu menghempaskan kenyataan. Yang disadarinya hanyalah, dia takkan pernah menang melawan kata nurani. Dia tidak pernah tahu dimana dia akan jatuh, tapi dia tahu dimana dia berjalan.
"Yah, mungkin saja aku telah jatuh sekarang, di perjalanan yang sungguh panjang dan melelahkan."
Apakah kalian berpikir lelaki itu telah kalah? Pada apa? Atau siapa? Jika kalian berpikir mesti ada bendera putih berkibar, maka kita tak sejalan. Dia adalah pemenang. Yah, bagiku.
*Cerita pendek yang terlalu pendek :D
10.04.13/21.38
*sumber gambar
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment