Hei Kehidupan!
Masih hidupkah dirimu? Saya mau curhat. Ibu-bapak saya sakit. Saya juga. Tapi sakitnya berbeda. Mereka di kaki, saya di hati.
Saya juga mau nanya. Begini, seorang penipu dan pengkhianat tidurnya
nyenyak tidak? Makannya nikmat gak? Trus klo ketemu sama orang yang
mereka tipu, perasaannya bagaimana yah? Tenang gak? Nah, klo yang mereka
khianati tersenyum ke mereka, air wajahnya bagaimana? Ketakutan, kaget,
bingung, atau balas senyum juga? Penipu dan pengkhianat hatinya terbuat
dari apa? Kok bisa sih menipu dan mengkhianat? Kira-kira mereka pernah
ditipu dan dikhianati juga gak? Penipu dan pengkhianat milih-milih gak
siapa objek tipu dan khianat mereka? Eh, klo sudah menipu dan berkhianat
mereka ngapain yah? Merasa bersalah gak? Atau biasa-biasa saja? Menipu
dan berkhianat itu penyakit bukan sih? Dapat diwariskan ato tidak?
Hukuman untuk Penipu apa? Balasan bagi Pengkhianat apa? Boleh didoakan
gak? Supaya mereka kena tipu dan dikhianati juga? Atau didoakan supaya
berhenti menipu dan berkhianat saja? Tunggu dulu, boleh dibenci tidak?
Emang mudah memaafkan penipu? Emang mudah menerima kembali pengkhianat?
Ah, tempat penipu dan pengkhianat dimana?
Ehmmm, maaf kalau terlalu banyak pertanyaanku. Tapi satu lagi, Penipu dan Pengkhianat punya agama gak?
Eh saya masih mau bertanya. Tapi ya sudah, kalau kamu bosan dengan
pertanyaan saya. Biar saya bertanya sama Kematian. Sepertinya dia lebih
ramah dari pada kamu.
Hei Kematian!
Penipu dan Pengkhianat bisa mati gak? Jawab yah secepatnya. Terima kasih.
03.10.13.23.38
No comments:
Post a Comment