Hei! Apa pula engkau minta izin padaku, padanya, pada mereka bahwa dirimu ingin mencinta?! Tak usahlah bicara, tak usahlah berkata, apalagi minta izin segala. Mencinta yah mencinta saja. Toh, dalam diam kita bebas mencinta. Tak percaya, lihat saja cara mencinta langit pada bumi. Awan pada asap. Air sungai pada batu karang. Hutan pada pepohonan. Pemburu pada buruan. Lebah pada putik. Aspal pada ban-ban. Samudera pada kapal-kapal. Lalu cinta mereka melahirkan kedamaian.
Ah. . .
Silahkan cari sendiri pasangan cinta yang lain, banyak sekali yang mencinta tanpa meminta izin. Bahkan presiden sekalipun dicinta gembel dalam doa subuhnya. Mencinta itu mudah. Apalagi dalam diam. Sayangnya, engkau selalu meminta izin padaku, padanya, pada mereka karena cintamu terlalu berisik. Cintamu adalah meminta. Aku jadi milikmu, itulah cintamu. Dia jadi kepunyaanmu, itulah cintamu. Mereka harus ada di sisimu, itulah cintamu. Cinta yang berisik.
Ah. . .
Hei! Apa pula engkau meminta Surat Izin Mencinta?!
No comments:
Post a Comment