Aku menemukanmu di hutan, belantara merobek bajumu. Ikan-ikan menikamku dan kamu memilih telanjang.
Kamu membawaku ke laut, ombak menistaiku. Daun-daun melarung jasadku dan kamu memilih berbaju darah.
Kamu memindai poros langit. Orang-orang menggembel menepi dan jasadku tiba di muara.
Kamu bersujudkan coklat tanah bumi. Awan-awan memerah dan kulit-kulitku membiru.
Kamu menemukan aku di kerikil-kerikil saat menghitung waktu. Di kerikil ke-08, aku-aku meracau kehidupan.
Kamu merindukan aku di not-not saat lagu terputar di bumi kamu bersujud. Di not ke-20, kamu-kamu melucu kematian.
Salam.
keren sekali, kayak musik hutan :D
ReplyDeleteTapi ada yang aneh di akhir2 kalimat, "Di not ke-20, kamu-kamu melucu kematian."
ReplyDeleteEmang ada yah not ke20? hahaha, krn kata selanjutnya melucu yasdh sy anggap lawakan saja. (dijawab sendiri pertanyaanya. hehe)