Sunday, April 5, 2015

Dear, An...


selalu suka dengan foto ini :D

Dear, An...

Menulis surat adalah hal yang menyenangkan bagiku, membuka dengan kata 'Dear...' sambil membayangkan yang dituju ada di hadapan. Hanya saja surat tak lagi berbentuk selembar kertas dengan tinta warna, dimasukkan ke dalam amplop, ditempelkan perangko dan mesti dibawa ke kantor pos untuk mengirimnya. Kini, aku hanya perlu memainkan jari di atas keyboard dan mengisi layar putih dengan katakata. Tak perlu beranjak pergi untuk mengirimkannya, dengan bantuan internet; email; blog; sosmed maka surat elektronik ini akan sampai padamu: yang kutuju. Mesti sejujurnya, aku merindukan cara kuno --entah siapa yang berpikir sama denganku.

Hari ini, aku baru tahu bahwa tanggal cantik ini adalah hari bahagiamu. Kapan pertama kali kita saling mengenal? Untuk urusan yang berkaitan tanggal atau angka, aku sering lupa. Tapi tidak untuk sebuah cerita atau kejadian yang pernah aku lewatkan, yah aku suka mengingat kenangan. Dan hari ini, kucerita sedikit tentang awal kita jumpa.

Mungkin ini bagian cerita yang tak kamu tahu, bahwa --di waktu yang tak kuingat aku masuk dalam sebuah group menulis. Detik itu aku sedang giatgiatnya belajar menulis, mengikuti lombalomba, berkenalan dengan dunia sastra dan para pelakunya yang terlihat memesona. Aku melihat namamu, dengan foto profil kartun muslimah. Dari banyaknya member hanya dirimu yang ku-add, tanya kenapa? Ahahaha entahlah, padahal aku belum melihat kronologimu untuk memastikan sesuatu sebagaimana jika aku ingin meng-add seseorang. Singkat cerita, aku mulai mengkepoi notenotemu, dan coba tengok kembali, di sana adalah mula aku mengagumimu. Sampai-sampai aku mengabadikan beberapa puisimu di sini. Lalu bagaimana kita selanjutnya, aku menuliskan tentangmu penuh suka cita. Kamu sudah baca, tentunya.

Bagaimana sebenarnya takdir menemukan jalannya? 

Sering kali aku menanyakan hal itu, bukan tak memercayai, hanya sungguh hebat saja pikirku. Mengapa kita bisa dekat padahal hanya sebatas teman dunia maya, kalau aku membaca lagi setiap tulisan di blog rahasiamu ---dulu, aku merasa punya kesamaan yang terlalu banyak. Tentang segala hal dan beberapa masalah hati. Atau mungkin bukan hanya kita saja, pribadipribadi seperti aku dan kamu, sungguh diuji dengan ujian yang tak beda jauh. Kalau kita mau mencari, bisa saja kita menjadi lingkaran yang besar dan saling mengiyakan ini-itu. Ah, apa yang aku bicarakan.

Surat ini aneh yah, seharusnya aku menanyakan kabarmu lebih dahulu. Tapi aku tak melakukan itu. Karena jawabannya sudah kujawab sendiri, di pikiranku. Aku selalu membaca isi hatimu di blog, statusmu, twitanmu, dan aku simpulkan kau akan selalu menjadi baikbaik saja untuk orang lain. Sedang untuk dirimu sendiri, kau lebih tahu dari sesiapa. Apakah aku terlalu mengada-ada?

Ini akan menjadi penutup surat yang menyebalkan, jadi tolong dimaafkan. Aku hanya ingin menyampaikan bahwa semoga kita tidak bertemu di dunia nyata jika pada akhirnya akan saling lupa. Seperti ini saja, persaudaraan yang biasa saja, yang jauh di mata namun dekat di hati. (hahaha) Karena mereka yang di sekitarmu, jauh sebelum kita bertemu, adalah orangorang terbaik untukmu.

*

Selamat berbahagia.

Apapun yang terjadi. Apapun yang dimiliki. Apapun yang hilang dan pergi. Apapun itu, semoga engkau bahagia. Di mana pun berada, semoga Allah merahmatimu. Aamiin. Miss you, An. Tetap berceloteh yah... :)


Jkt, 040415.

No comments:

Post a Comment