Monday, March 26, 2012

Kita Sebut Apa Diri Kita?

Bismillahirrahmaanirrahiim.

KITA SEBUT APA DIRI KITA? Lima tahun, kurang lebih itulah angka yang telah kita lewati di jalan masing-masing. Meninggalkan rok biru, menjemput abu-abu, lalu… memasuki dunia ‘semau gue’; Tak perlu takut tak menyisipkan baju di dalam rok, gesper hitam yang melilit di pinggang, atau kaus kaki putih panjang setinggi betis. Kita meninggalkan itu semua, seperti kupu-kupu meninggalkan cangkang kepompong. Inilah metamorfosa diri kita…

#

Menjajaki kisah kemarin artinya mengurai kembali cerita kita. Menanggalkan keegoisan ‘masa kini’ dengan segala kesibukan untuk duduk di meja kita yang berdekatan, menghadap papan tulis seakan serius menyimak sementara earphone di telinga adalah titik focus yang utama. Keakraban terjalin karena bangku-bangku bertetangga, serupa genk tanpa nama.

#
Kita takluk pada waktu, membiarkan kuasanya untuk menarik kita saling menjauh. Mematahkan sendiri janji kecil kita untuk selalu bersama, walau pada hakikatnya ini bukan sebuah pengingkaran yang dengan sengaja kita lakukan. Kita boleh saja berencana tapi tetaplah Tuhan menjadi Hakim Penentu Segalanya.

#

Baiklah, mari bicarakan ‘kita’ tanpa ‘saya’ karena yang sedang merindu itu saya. Biarlah semua tentang kalian… kupu-kupu yang terbang dan hinggap di bunga dan taman berbeda.

Haryanti, meski sempat lost contact tapi dunia berpihak pada kita untuk bertemu di dunia lain….ups, dunia maya maksudnya. Meski hanya mengeja sebagian dari dirimu saat ini di layar kaca computer, it’s ok, perubahan selalu ada tapi mae yang baik hati dan friendly tetap tergambar di sana.

Devi, dimana? Dimana? Dimana? Lima tahun tanpa sekali pun bersua, Oh God! Selalu ada yang special tentang kamu, Devi yang pemalu, tidak banyak bicara, sabar mendengarkan, cepat nangis secepat itu pula tertawa, cewek anti pacaran yang hebatnya kamu memutuskan untuk nikah muda!!! (salut) yah…. itulah dirimu, selalu special. Semoga Allah mempertemukan kita di hari yang special.

Ina, apa kabar bandung? Kota cantik untuk cewek secantik kamu, itukah takdir? Hehe, you’re the best friend I ever had. Kembalilah ke ONSIT, ke tempat duduk kita yang selalu berdampingan. Mengerjakan PR bersama dan dihukum pun bersama. Masih adakah buku lagu milikmu yang setia menemani kita di jam istirahat, bernyanyi gak jelas, sampai-sampai bel bunyi tak kita sadari? Is it still in your memory?

#

Last, I live in hopes. Dan semua harapan berujung pada kalian, berkumpul bersama di kantin yang penuh sesak dan akhirnya lebih memilih berdiri di pinggir jalan. Tertawa.

#
Ketika Tuhan memepertemukan kita kembali…. Kita sebut apa diri kita?
#

By: Sparkling Autumn
December sweetiest, all of great memories

1 comment: