Bismillahirrahmaanirrahiim.
KITA SEBUT APA DIRI KITA?
Lima tahun, kurang lebih itulah angka yang telah kita lewati di jalan
masing-masing. Meninggalkan rok biru, menjemput abu-abu, lalu… memasuki
dunia ‘semau gue’; Tak perlu takut tak menyisipkan baju di dalam rok, gesper
hitam yang melilit di pinggang, atau kaus kaki putih panjang setinggi
betis. Kita meninggalkan itu semua, seperti kupu-kupu meninggalkan
cangkang kepompong. Inilah metamorfosa diri kita…
#
Menjajaki
kisah kemarin artinya mengurai kembali cerita kita. Menanggalkan
keegoisan ‘masa kini’ dengan segala kesibukan untuk duduk di meja kita
yang berdekatan, menghadap papan tulis seakan serius menyimak sementara earphone di telinga adalah titik focus yang utama. Keakraban terjalin karena bangku-bangku bertetangga, serupa genk tanpa nama.
#
Kita
takluk pada waktu, membiarkan kuasanya untuk menarik kita saling
menjauh. Mematahkan sendiri janji kecil kita untuk selalu bersama, walau
pada hakikatnya ini bukan sebuah pengingkaran yang dengan sengaja kita
lakukan. Kita boleh saja berencana tapi tetaplah Tuhan menjadi Hakim
Penentu Segalanya.
#
Baiklah,
mari bicarakan ‘kita’ tanpa ‘saya’ karena yang sedang merindu itu saya.
Biarlah semua tentang kalian… kupu-kupu yang terbang dan hinggap di
bunga dan taman berbeda.
Haryanti, meski sempat lost contact
tapi dunia berpihak pada kita untuk bertemu di dunia lain….ups, dunia
maya maksudnya. Meski hanya mengeja sebagian dari dirimu saat ini di
layar kaca computer, it’s ok, perubahan selalu ada tapi mae yang baik
hati dan friendly tetap tergambar di sana.
Devi,
dimana? Dimana? Dimana? Lima tahun tanpa sekali pun bersua, Oh God!
Selalu ada yang special tentang kamu, Devi yang pemalu, tidak banyak
bicara, sabar mendengarkan, cepat nangis secepat itu pula tertawa, cewek
anti pacaran yang hebatnya kamu memutuskan untuk nikah muda!!! (salut)
yah…. itulah dirimu, selalu special. Semoga Allah mempertemukan kita di
hari yang special.
Ina, apa kabar bandung? Kota
cantik untuk cewek secantik kamu, itukah takdir? Hehe, you’re the best
friend I ever had. Kembalilah ke ONSIT, ke tempat duduk kita yang selalu
berdampingan. Mengerjakan PR bersama dan dihukum pun bersama. Masih
adakah buku lagu milikmu yang setia menemani kita di jam istirahat,
bernyanyi gak jelas, sampai-sampai bel bunyi tak kita sadari? Is it
still in your memory?
#
Last, I live in hopes. Dan semua
harapan berujung pada kalian, berkumpul bersama di kantin yang penuh
sesak dan akhirnya lebih memilih berdiri di pinggir jalan. Tertawa.
#
Ketika Tuhan memepertemukan kita kembali…. Kita sebut apa diri kita?
#
By: Sparkling Autumn
December sweetiest, all of great memories
Keren..Keren (y)
ReplyDelete