Wednesday, August 29, 2012

Meminta Bisu

Tuhan, 
Saya selalu salah dalam berbicara. Tidak menemukan kata yang tepat untuk menggambarkan sesuatu. Gagap mengungkapkan. Patah-patah menjelaskan. Yang parah, tidak tegas dalam berkata.

Tuhan,
Saya simpan semuanya di sini, di hati saja. Ketika senang saya diam. Saat kesal saya diam. Bahagia diam. Marah pun saya hanya bisa diam.

Tuhan,
Saya selalu merasa kedamaian ada pada ke-diam-an. Jika orang ramai-ramai berbicara saya suka pusing. Kadang mencari tempat sepi untuk diam.

Tuhan,
Saya mungkin sudah salah jalan. Bukankah Engkau menyuruh kami untuk menyeru pada kebaikan? Tapi saya hanya diam dalam kebaikan.

Tuhan,
Saya mungkin sudah larut dalam diam. Mencegah kemungkaran: Pertama diingatkan, kedua dilawan, dan ketiga diamkan dengan doa. Ironinya, saya lompati satu-dua, memilih diam.

Tuhan,
Saya salah kah?

Tuhan,
Banyak orang berbicara menyakitkan. Orang pintar berbicara semaunya. Orang kaya berbicara seenaknya. Pemimpin berbicara dan melanggarnya. Rakyat berbicara dengan kemarahannya. Bahkan orang-orang yang meminta saya berbicara, berbicara dengan membuat luka.

Tuhan,
Saya harus bagaimana?

Tuhan,
Saya menemukan diri saya dalam diam.

Tuhan,
Salahkah yang saya temukan?

Tuhan,
Mungkinkah, diam saya bukan emas, diam saya berarti apatis, diam saya tak beralasan, diam saya salah tempat, diam saya kebodohan, diam saya kepengecutan, diam saya kelemahan, diam saya menyengsarakan, diam saya sungguh jauh berbeda dari DiamMu Tuhan.

Tuhan,
DiamMu. Adalah cahaya di atas cahaya. Engkau berbicara dengan caraMu. Tapi tidak pada saya. Diam saya adalah diam. Bisu tanpa suara.

Tuhan,
Jika sejak malam ini saya masih saja DIAM yang salah. Jadikan saja saya bisu. Ah, Tuhan . . .lihatlah hamba dalam berdoa pun masih juga salah. 

Tuhan,
Bantu saya berbicara. Sedikit saja, Se-nano dari caraMu berbicara. Atau sebaik-baik dari ummat yang berbicara.

Tuhan,
Saya ingin berbicara. Tapi saya menyukai diam.

Tuhan,
Berbicaralah pada saya malam ini. Dengan caraMu, semoga saya mampu mempelajarinya...


4 comments:

  1. sejuk bacanya de'...
    tapi bagaimanapun bicara yang baik selalu lebih baik dari diam. :)

    ReplyDelete
  2. Iye kakak,

    Kusadariji itu. Masih belajarka juga memahami makna hidup ini, kembali belajar berbicara hehehe

    kayak anak2 saja di'... :D

    ReplyDelete
  3. wah jangan minta bisu dong... minta dijaga aja lisannya supaya selalu berkata yang baik2 :)

    ReplyDelete
  4. keren, nyokap banget tapi sekali ngomong cadasss !

    ReplyDelete