Saturday, September 20, 2014

Happy Wedding: Datangmi Jodohna Kak Jan Tawwa :P


Nur Jannah Darwis-Muhammad Asdar (everlastingloveaamiin)

"Pernahkah terpikir,
saat menyematkan peniti di kerudung setiap pagi,
 bahwa hari ini akan menjadi seperti ini?"

*

Untuk Kak Jan, dan calon pengantin berikutnya yang entah siapa.*

"Kira-kira siapa yah?" Pertanyaan umum yang selalu berakhir praduga dan tanda tanya besar selalu mewarnai perbincangan. Mungkin di jeda tawa, masing-masing dari kita sudah sampai pada anganangan dari gambaran pendamping yang kita inginkan, -harapkan- Lalu, terbersitlah senyum malumalu di ujung bibir manis. Kemudian tertawa lagi, sambil terus mencipta terka yang tak berkesudahan.

Perihal jodoh memang bukan tema besar yang mendominasi setiap pembicaraan kita, namun berupa tema khusus yang kerap kali menyusup dalam jelma renungan. Pertanyaan keramat "Kapan nikah? Kapan nyusul?" tak habisnya terlontar, lalu otak kita menanggapinya sesuai pemikiran masingmasing. Banyak macam jawaban; "Kalau jodohnya udah datang." kak jan paling sering jawab ini, k ira juga, ika juga kayaknya atau "Nantipi, mauka berkarir dulu." klo ini jawabannya si anu atau "Saya belum siap." nda ada kayaknya yang bilang ini di' atau sekedar senyum kecil dan diam seribu bahasa. Ruparupa anak gadis mencipta cerita hidupnya.

Tentu, jodoh hanya bisa diterka beribu kali, tanpa ada yang bisa memastikan benar-salahnya. Tak peduli seberapa mirip wajah terlihat, seberapa banyak tandatanda jodoh tersemat, atau seberapa kuat orangorang menyatukan. Seperti halnya, kita dapat jatuh cinta sebanyak yang kita bisa, menginginkan seseorang sedalam yang hati mau, namun pada akhirnya kita hanya akan bersama seseorang yang telah Tuhan takdirkan. Well, itulah jodoh.

*

pengantin geollll :D
pasangannya pengantinn geoll :D

Hari ini adalah babak baru dalam kehidupanmu, Kak Jan. Pintu mahligai pernikahan telah terbuka, dengan iringan doa melangkahlah dirimu bersama seorang pria yang kelak menjadi pendampingmu di dunia dan akhirat. (aamiin)

Ingin rasanya berada di sana -di kamar yang selalu kutumpangi tidur siang- yang kini telah disulap menjadi kamar pengantin (ternyata di kamar macenya, salahka itu wkwkwk), kemudian membisikkan katakata ini, "Ciee.. nikah niyeeee. Manjur doaku toh?" dan ini, "Ahahaha itu pae jodohta." Seperti halnya yang sering kita parodikan di ruang tamuta, di kamarnya kak Ira, di jalan sepulang ngejus, bahwa rasa penasaran kita tentang jodoh masingmasing akan berujung celetukan, "ITU POENG!!!" Ahahahaha... atau yang parahnya lagi, kita pernah berkelakar saat calon kita masuk dan nampaklah wajahnya, kata spontan yang keluar dari mulut kita adalah... "KAU PALE!!!" Arghhhhhhahahaha...

crying and laughing :'(

Tapi sepertinya itu tak terjadi padamu Kak Jan. Di hari bahagiamu aku tak bisa hadir. Berfoto bersama, makan ayam, makan kue, ngomentarin dandanan para tamu, atau sekedar melirik tamu lakilaki yang kece badai; seperti teman lainnya (fitnah kecil). Uff, inilah penyesalan kedua di bulan September yang membuatku sedikit galau. :((

Bihhhh.... nda adaka :((
Tuh kan, nda adaka lagi.. -nassami iis- :((
tantippna pengantengg *_*

Namun, tanpa mengurangi rasa bahagia di hari penikahanta, tolong yakini saja... ada adik anehmu di sini yang jauh di lubuk hatinya terdalam, amat-sangat-teramat bahagia atas pernikahanmu. Sampai lemas jejarinya merangkai kata, mencoba menahan semua yang loncat-loncat di kepala. :")

Barakallahu lakuma wabaraka alaykuma wajama'a baynakuma fii khoir. Selamat menempuh hidup baru Kak Jan dan Kak Asdar (sok kenal), saling menjaga cinta dan impian yah. Oia, moka ponakan yang banyak nahhh... sebelasmo. Ahahahaha *kaburrrr* :P

Terakhir... Aku akan selalu mengingat nasihatmu di ulang tahunku kemarin, kak. :')

*

jkrt, 210914


*anu, semoga k Ira n Ikha menyusul duluan, Acc yah My Allah :))

No comments:

Post a Comment