ADA CAHAYAMU, IZINKAN AKU TUK MENGEJA*
oleh: Aisyah istiqomah Marsyah
Terpatah-patah
yang berlipat ganda pahala,
alif-alif berdiri tak setegak kaki langit yang
menampilkan horizon pelangi untuk memetik
seberkas cahaya yang dicinta.
CahayaMu,
kataMu, bisa saja ada di duri
yang baru saja kuinjak, juga
pada ledakkan guntur
yang menjatuhkanku di jalan ini.
Aku akan berputar-putar,
thawaf suci bukan untuk lari
sekali lagi mengeja cahayaMu.
Lalu,
itukah yang tersembunyi di balik warna merah menggumpal serta mengalir dari
mataku.
Lalu,
itukah yang menjelma dalam hitam kesakitan mengoyak sendi-sendi tiap waktu.
Lalu,
itukah yang menghijau di antara deretan bahagia dan luka, khatulistiwa
kehidupan.
Engkau
tak menjawab,
:
akad termaktub, aku hanya boleh mengeja.
Makassar,
29 September 2011
*Puisi ini masuk dalam buku kumpulan pemenang Lomba Sastra FBS UI
No comments:
Post a Comment