Mirip, kan? |
Kalau kamu bilang mirip, berarti selamat...kamu orang ke seribu dua ratus lima puluh yang bilang begitu. Ahahaha. Yah, sejak kecil memang saya lah yang paling banyak menerima komentar "Ih, miripnya." dari orang-orang yang melihat wajah saya dan mama. Ah, senangnya.
Pernah suatu kali kami (saya dan saudara lainnya) membuka album lama, lalu kami menemukan foto mama sekitar umur 10 tahunan dan sumpah kami semua berpikir, iis banget! Pula, foto mama remaja dengan baju bodonya, rambut sebahu yang dikucir satu, kulit yang lumayan putih, berdiri bersama teman-temannya. Iyap, bisa ditebak...saya seperti melihat diri saya yang ada di sana. :D
Selain wajah, sebenarnya kami memiliki banyak kemiripan dari aspek lain, seperti: bulan kelahiran, sifat dan hobi.
Dan inilah beberapa kemiripan, yang tidak dimirip-miripkan, cekidott...
1. Mama lahir tanggal 2-8-69. Saya lahir 28-8-91.
2. Mama anak ketiga. Saya juga kok, anak ketiga.
3. Menurut pengakuan mama, dulu dia minat banget sama dunia jurnalistik/tulis-menulis karena sempat tinggal bersama omnya yang wartawan. Tapi, keadaan tak mengijinkan. Dan saya, yah...you know lah! :D
4. Mama hobi main bulu tangkis, tapi jago tenis meja. Saya hobi main bulu tangkis, tapi jago isi TTS. -_-
5. Mama suka membaca. Apa aja. Saya? Jangan tanya.
6. Mama suka nonton. Saya? Jangan tanya lagi.
7. Mama gak bisa masak (saat muda). Saya? Plissss, jangan tanya.
8. Mama kulitnya cerah. Saya diwariskan.
9. Mama penyabar. Saya iya juga, kayaknya. -_-
10. Mama alumnus pesantren. Yup, me too.
11. Mama senyumnya manis kayak gula. Saya kayak pengawet. (ngaco)
12. Mama saat remaja banyak penggemarnya, primadona kampung (katanya) dengan julukan 'si bule' saking putihnya. Sering dapet surat gituhh. Saya? Ehmmm, iyya juga deh, versi modern...sering dapet sms gaje. Ckckck
13. Mama lumayan Bahasa Inggrisnya. Saya lumanyun.
14. Mama cepat menangkap sesuatu, hal-hal pelajaran. Saya juga, tangkap bola.
15. Mama tangguh, pede, tak pernah takut kalau merasa benar. Saya? Benar-salah, ketakutan mulu.
16. Mama seleranya tinggi, dengan motto, "Lebih baik dapat 1 baju asalkan tahan bertahun-tahun." Saya selera tinggi juga, "Lebih baik gak punya baju asalkan punya banyak buku." Nah!
17. Mama jago cerita. Saya jago menghayal.
18. Mama tartil baca quran. Saya tartil baca artiannya.
19. Mama keren. Nah, kalau saya kere(n).
20. Mama kuat menghadapi ujian demi ujian kehidupan. Saya kuat nyimpan rahasia demi rahasia.
Uff! Cukup sekian saja kali yah...entah sejak nomor berapa saya merasa tak lagi mirip sama mama. -_- Terlahir dari sepuluh bersaudara dengan pembagian 7 perempuan 3 laki-laki, saya adalah anak perempuan manis baik hati yang paling beruntung dan paling banyak mewarisi 'apa-apa'nya mama. Saya juga terkadang merasa punya ikatan batin yang kuat (yaiyalah secara anak dan ibu).
Oh tunggu, kalau tak salah firasat saya dan mama itu kuat gituh. Gak jauh beda lah, seperti halnya menangkap 'sesuatu' kadang sama cepatnya dan sama benarnya.
Kalau saya pergi ke kampung, dipastikan, kalau bukan disangka saya adalah mama, maka selebihnya bakalan dengan cepat mengenali, "Ih, anakana Lia ini? Ih, susi lalo Lia." <~ Bahasa Argentina itue...yang artinya, "Ih, anaknya Lia ini? Cantiknyaaaaaa!" <~ Kebohongan publik!!! Yang asli adalah... "Ih, anaknya Lia ini? Ih, mirip sekali Lia."
Tuhhhh kannnn.... emang saya yang paling mirip. Yeahhh!!! Kalau belum percaya...coba bandingkan ini:
Siti Marliah dan Aisyah Istiqomah M |
So? Percaya, kan?
*
Dan ini... adalah anak mama yang lainnya, memang sih mirip juga, tapi dikitttttttt. Banyakan saya. Coba perhatikan baik-baik. :D
Saya paling mirip, kannnnnnnn? *maksa* :D |
Finally, meski tak mirip pun, saya tetaplah anak mama! Ahahaha
No comments:
Post a Comment