Friday, October 25, 2013

Emphera: Halo!

halo!



: kepada kamu dari aku untuk kita demi mereka, halo!

Kamu kisahkan lagi perihal mencintai musim yang tak menemukan rumahnya. Kamu bawa lagi diriku, dalam arus Oktober yang deras menghantam batu-batu besar sepanjang perjalanan tanpa muara. Kamu menikmati kemarau September yang belum terobati, menguatkan diriku dengan sepotong-sepotong nasihat tentang waktu.

Sembuh itu hasil produksi kumpulan detik, kekasih.

Jadi, kesakitan di Januari akan terobati oleh Februari? Luka Maret akan kering di April, seperti itu? Aku mendesakmu, karena ketidakpercayaan yang menggunung dan sesuatu bergemuruh di dalamnya.

Kamu menghembuskan nafas, debu-debu keraguan berterbangan di selasar tempat kita menautkan duka. Kamu tak menjawab. Kamu tak bertanya. Kamu tak tersenyum. Kamu bersembunyi dalam sunyi lindap. Seperti tatal kamu berhamburan di mata-mata air yang kering berkepanjangan: mataku.

Mengapa kamu berpikir mengajakku ke taman gersang yang kamu sendiri mengutuk serakan dedaunan coklat lagi kering, kekasih?

Selagi waktu berkumpul dan menamakan dirinya sebagai hari, bulan, dan tahun. Saat itulah ada yang meluap-luap. Membentuk tubuhmu kembali di suatu tempat yang lelap: mataku.



*untuk kamu, sungguh ingin ini hanya untuk kamu!

No comments:

Post a Comment