Friday, June 28, 2013

Hujan Bulan Juni, Hujan Sore Itu


HUJAN BULAN JUNI
Sapardi Djoko Damono
 

tak ada yang lebih tabah
dari hujan bulan juni
dirahasiakannya rintik rindunya
kepada pohon berbunga itu
 
tak ada yang lebih bijak
dari hujan bulan juni
dihapusnya jejak-jejak kakinya
yang ragu-ragu di jalan itu
 
tak ada yang lebih arif
dari hujan bulan juni
dibiarkannya yang tak terucapkan 
diserap akar pohon bunga itu
                                  
1989

***

 Hujan bulan Juni, Hujan Sore Itu... adalah suatu kisah singkat dari lima sekawan yang entah, apakah bisa dikatakan kurang kerjaan. :D 

Apapun namanya, kekonyolan ini sungguh menyenangkan. Di sore hari pada bulan juni, selepas menghadiri akikahan teman, hujan turun dengan manisnya di hari kamis. Tanpa pikir panjang, di latar belakangi pelangi yang menawan, kami memasang gaya. Mengindahkan umur, yang mengetuk-ngetuk kepala... "Hei! Kalian sudah besar. Usahlah bertingkah kekanakan!"

Ah, kami tak peduli. Hujan semakin menawan dengan tawanannya. Kami tertawa, terus tertawa. Berkecipak air, berpose seriang-riangnya.

Hei, padahal di antara kami ada seorang ibu 3 anak...ehmmm Kak Ophy namanya. Hohoho
Tak dinyana, sungguh dialah yang punya ide ini. Kami, 3 jomblo nan imut dengan seikhlasnya mengikuti saja. Behhhh...hahahha

Bukan begitu Ka JanKa Ira, dan Ka Lula?

Hahaha, ternyata oh ternyata....saya yang paling muda toh, yang paling dimaklumkan atas kegifoan ini. hoho

CEKIDOTTTTT....

Saya yang kutippppp

ehm 2 :D

Calon penulis besar....badannnya :D

Ih, asli unyu2ka...yahhhhh :P
Appa ini???? Gajeee :D
 
Unyu2ka bede.... :D


Hohohoho


Look at me!


Penutupan yang kerennnnn,,, :D
  
***

Hahaha, sudah yah. Semoga ada hujan lagi, di bulan selain juni. 
 Dan kami beraksi lagi. Yah, lagi. :D

No comments:

Post a Comment