Wednesday, March 27, 2013
Dialog Akhir Maret
: Bisakah kamu jatuh cinta lagi padaku?
: Mengapa?
: Aku takut, sepertinya aku jatuh cinta lagi. Bukan denganmu, tapi orang lain.
*tak bisa seandainya
Saturday, March 9, 2013
Pilihan Ketiga
Suatu hari nanti,
akan tiba masa padaku, seperti tokoh-tokoh yang lalu pergi meninggalkanmu atau ditinggalkanmu.
Kelak aku akan berada di salah satu dari dua pilihan itu. Aku harap ada pilihan ketiga. Bertahan, mungkin. Tapi, sulit rasanya. Aku memulai dengan keyakinan, bahwa kita adalah teman. Menjalani pelbagai hal, saling menukar cerita, menimpali canda, dan diam-diam saling meluka dengan pertahanan masing-masing.
Itulah mengapa aku kembali yakin, tidak ada pilihan lain. Hanya ada dua. Yang bermakna, kita tak mungkin bersama.
Suatu hari nanti,
aku takut bertemu hari itu. Sejujurnya, aku tak ingin meninggalkan atau ditinggalkan. Aku ingin bertahan! Yah, dapatkah aku? Menjadi tokoh pemberontak. Menerobos apa yang kuyakini. Mematikan jutaan kemungkinan. Mencoba menghadirkan pilihan lain. Ah, mudah rasanya aku memikirkan itu semua.
Sedang, suatu hari nanti...
Aku dapati diriku sendiri. Tanpa pilihan lain. Entah, meninggalkan atau ditinggalkan.
Yang pasti, tanpa kamu.
Friday, March 8, 2013
Looking at Him!
Hohoho, he's growing well.
And, handsome exactly.
Hahaha...
Si cekingggg... |
:D |
Cieee mulai bergaya nih ye :P |
Ehm, asyikkkk.... |
Tampang apppa ini... dont give up, bro! |
Stay cool, men.... |
Staring at the future, i support you. Always! |
God Bless You, be a real man. Ok? ^_^ |
Kita pernah menjadi seperti MUSUH, kemudian SAHABAT.
Tapi, kita KELUARGA kan?
hahahahha
Tuesday, March 5, 2013
oFF
Berat rasanya, meninggalkan yang baru saya mulai. Tapi, begitulah pilihan.
Maaf, saya off bukan hanya untuk kesembuhan. Tapi untuk kebaikan bersama.
*Untuk sebuah perjalanan yang terlalu singkat diakhiri.
Sunday, March 3, 2013
Kado Tanpa Bentuk Hati
PUISI TUHAN SAAT HUJAN
Dik, puisi seperti apa yang kamu inginkan?
Jika di saat hujan turun kamu berlari,
membuka payung,
berlindung pada atap rumah, mantel,
pula kamu tak ingin sekedar terpercik basah...
dan
resah.
Sedang puisi Tuhan
bagi aku, kakak yang kamu mintakan puisi padanya
ada pada
kristal bening yang turun dari langit
luruh satu-satu dalam gerimis yang manis
atau menyerbu deras
melaju lepas.
Dik, hujan belum turun detik ini...
Mungkin setelah detik ini, atau mungkin di detik nanti
Tapi, hujan pasti turun.
Percayalah!
Dan jika kamu meminta puisi padaku,
puisi Tuhan lebih indah.
Maka, saat hujan turun
yang perlu kamu persiapkan adalah
hati yang ikhlas untuk disucikan.
***
03 Maret 2013, saya persembahkan puisi sederhana ini untuk adikku tersayang Naimah Ahmad yang berulang tahun di 29 February 2013, btw tanggalnya adakah tahun ini? hehehe
Aamiin untuk segala kebaikan doa yang terpanjatkan untukmu adikku sayang.
Walau tak sekandung, sayangku untukmu menggunung :)
(bukan lebay cuma hiperbola)
:D
Friday, March 1, 2013
Subscribe to:
Posts (Atom)