PUISI TUHAN SAAT HUJAN
Dik, puisi seperti apa yang kamu inginkan?
Jika di saat hujan turun kamu berlari,
membuka payung,
berlindung pada atap rumah, mantel,
pula kamu tak ingin sekedar terpercik basah...
dan
resah.
Sedang puisi Tuhan
bagi aku, kakak yang kamu mintakan puisi padanya
ada pada
kristal bening yang turun dari langit
luruh satu-satu dalam gerimis yang manis
atau menyerbu deras
melaju lepas.
Dik, hujan belum turun detik ini...
Mungkin setelah detik ini, atau mungkin di detik nanti
Tapi, hujan pasti turun.
Percayalah!
Dan jika kamu meminta puisi padaku,
puisi Tuhan lebih indah.
Maka, saat hujan turun
yang perlu kamu persiapkan adalah
hati yang ikhlas untuk disucikan.
***
03 Maret 2013, saya persembahkan puisi sederhana ini untuk adikku tersayang Naimah Ahmad yang berulang tahun di 29 February 2013, btw tanggalnya adakah tahun ini? hehehe
Aamiin untuk segala kebaikan doa yang terpanjatkan untukmu adikku sayang.
Walau tak sekandung, sayangku untukmu menggunung :)
(bukan lebay cuma hiperbola)
:D
No comments:
Post a Comment