Saturday, March 9, 2013

Pilihan Ketiga


Suatu hari nanti, 

akan tiba masa padaku, seperti tokoh-tokoh yang lalu pergi meninggalkanmu atau ditinggalkanmu. 
Kelak aku akan berada di salah satu dari dua pilihan itu. Aku harap ada pilihan ketiga. Bertahan, mungkin. Tapi, sulit rasanya.  Aku memulai dengan keyakinan, bahwa kita adalah teman. Menjalani pelbagai hal, saling menukar cerita, menimpali canda, dan diam-diam saling meluka dengan pertahanan masing-masing. 
Itulah mengapa aku kembali yakin, tidak ada pilihan lain. Hanya ada dua. Yang bermakna, kita tak mungkin bersama.


Suatu hari nanti,

aku takut bertemu hari itu. Sejujurnya, aku tak ingin meninggalkan atau ditinggalkan. Aku ingin bertahan! Yah, dapatkah aku? Menjadi tokoh pemberontak. Menerobos apa yang kuyakini. Mematikan jutaan kemungkinan. Mencoba menghadirkan pilihan lain. Ah, mudah rasanya aku memikirkan itu semua.


Sedang, suatu hari nanti...

Aku dapati diriku sendiri. Tanpa pilihan lain. Entah, meninggalkan atau ditinggalkan.
Yang pasti, tanpa kamu.




No comments:

Post a Comment