Monday, June 18, 2012

Ayah

Menemuimu di selubung malam, berjingkat-jingkat olah ketukan
Dalam papa, kita tertawa
Miskin sajalah...

Membisiki di telinga, bersisian tidur menghitung dengkur
Dalam jaya, kita terlena

Ayah, 
Sehadapan bertegur laku
Nasihatmu kala bisu, saya dengarlah.
Marahmu kala pilu, saya terimalah
Tawamu kala lelah, saya kenanglah

Ayah,
Pulanglah di siang hari. Agar saya tahu berapa kerut di wajahmu.


No comments:

Post a Comment