Saturday, February 15, 2014

Sebuket Status di Meja Malam #2


"Yang tersaji adalah yang aku suka. 
Sebut saja, ini malam keegoisan."

*

Jika hujan adalah sesosok orang, saya rasa dia orang yang menyenangkan. Tapi, dingin. Mungkin butuh waktu lama untuk mengenalnya dan menyukainya. (15.02.14)

Di duniaku, engkau ingin terlihat. Di duniamu, aku ingin terlihat. karena sungguh berat, hanya saling melihat bahwa kita tak terlihat. (07.02.14)

Dan siapa-siapa yang berbelok menujumu, adalah mereka yang merubah tujuan. Ada yang sungguh yakin, ada pula yang tersesat. Bedakanlah! (06.02.14)

Bertanya, jawab sendiri. Mencari, menemukan sendiri. Jika dirasa baik, lega sendiri. Jika buntu, pusing sendiri. Sekian. (02.02.14)

The season of the year between summer and winter, when the leaves fall of the trees. (31.01.14)

Seseorang pernah berkisah padaku tentang si otak dan si hati yang tiada pernah akur. Bahkan si hati pernah diikat di kursi oleh si otak. Meski bukan dongeng, kisah ini menarik. Bila seseorang itu kutemui di suatu waktu, aku akan bertanya, "Apa kabarnya si otak dan si hati?" (29.02.14)

Jika kelopak membuka dan matahari masih di peraduan. Rinduku datang lebih dulu tanpa sinar. Peluklah angin, kehangatan perlu diuji sejenak. Bila ragumu lebih liar, selalu ada jalan keluar. (28.01.14)

Sometimes I need second language: Sarcasm (27.01.14)

Dia yang Tak Terlihat, mendapat lebih banyak rasa sakit saat melihat. (24.01.14)

Dimana kesunyian lebih sering berada, malam atau pagi? (24.01.14)

Memandangimu saat senja
Berjalan di batas dua dunia
Tiada yang lebih indah
Tiada yang lebih rindu
Selain hatiku
Andai engkau tahu
-Aku Ada, Dee-
(23.01.14)

P E N C I T R A A N! (19.01.14)

Di hari jumat menabung sepi
Pecahkan rindu di hari sabtu
Semangatlah mengejar mimpi
Asa dan usaha harus bersatu
 -
Langit menangis tiap waktu
Ciptakan genangan air mata
Usahlah risau memendam rindu
Bahagialah kita punya cinta
(17.01.14)

Sebagai perempuan kita harus kuat, punya skill, terus belajar. Meskipun telah bersuami, bukan berarti semua terhenti. Tidak pula bergantung. Karena kita tidak tahu apa yang akan terjadi di masa depan, tentang takdir-takdir yang memaksa kita berjuang di atas kaki sendiri. (10.01.14)

Siapa-siapa yang tidak memiliki rahasia, tak menarik. Adapun yang terlalu banyak, menakutkan. Setidaknya milikilah satu rahasia, seperti nafas seperti detak dalam dada. Berhenti pada waktu yang sama. Itu keren! (08.01.14)

"Kau ingin menangis?" Tanyanya untuk puluhan kali. Tidak.
"Kau ingin menangis kan, menangislah?!" Katanya lagi.
"Aku tidak ingin menangis!!! Kau dengar itu? Sekali lagi kau bertanya, aku akan benar-benar menangis seperti anak keci. Puas?!"
Si Penanya tertawa melihat ledakan Matari. "Ini tisu dan ini bahuku. Menangislah!"
Matari melenggang pergi. "Sekalipun dunia meminta, aku takkan menangis."
(05.01.14)

~Edisi Januari-Februari 2014~

*

Memindahkan status, agar ingatan tak putus.

No comments:

Post a Comment