Monday, February 24, 2014

Matari dan Si Penanya: Seribu Kunang-Kunang


Kunang-kunang dan kebahagiaan terkenang.

"Apa benar kunang-kunang itu adalah kuku orang mati?" Tertawalah Si Penanya dan mengangguk pada Matari. "Kalau begitu, kegelapan lebih baik dari seribu kunang-kunang. Aku takut menukar kebahagiaan dengan kematian." Matari menutup bukunya. Tak memedulikan Si Penanya yang ingin menjelaskan sesuatu.

"Itu Mitos!" Si Penanya menyingkat segera. Menahan langkah Matari yang selalu bertolak dari dirinya.

"Aku tahu." jawab Matari datar. "Aku belum percaya sepenuhnya padamu." Pergilah Matari menembus malam. Lubang besar tetaplah milik Si Penanya. Ada sedikit jera tertera.  

Apakah aku lelah? Si Penanya tersenyum kecut. "Aku pikir ini bukan kisah cinta. Semacam pengulangan pertemuan-perpisahan. Akulah pertemuan dan perempuan itu perpisahan. Dimana sebenarnya letak kesedihan lebih besar bersarang? Uff!"

Malam pekat. Si Penanya pulang. Berharap memiliki seribu kunang-kunang.


 18.02.14/14.00

No comments:

Post a Comment