3hari berpuasa, 3hari aku tak berdaya. Kalau boleh menangis, aku akan menangis sekencang-kencangnya. Kalau boleh mengeluh, aku ingin mengeluh lagi dan lagi. Mengapa setiap Ramadhan aku begini? Mengapa aku lemah sekali? Mengapa aku sakit-sakitan? :( Ya Allah...
Setiap hari demam, sambil menunggu buka aku hanya duduk di pojokan dengan menahan hawa panas-dingin bergantian. Kaki aku pegal semua, terpaksa diikat dengan kekuatan seadanya. Gigi aku sakitnya minta ampun, sisa patahan yang nanggung banget bercokol tanpa tahu harus diapain. Perut aku sakit, maag menyerang setiap waktu. Menyedihkan.
Lepas berbuka, aku mesti memberi jarak untuk 3 obat yang berbeda. Bodrek, Ponstan, dan Promaag. Sampai mual. Sampai eneg. Sampai aku gak berpikir lagi apa efek yang akan aku dapat beberapa tahun ke depan. :(
Kalau sudah tak bisa kutahan lagi, aku merengek seperti anak kecil, "Ya Allah, sakit banget ya Allah. Ya Allah iis ngantuk, ringankan penyakitku ya Allah, iis mau tidur. Sejam atau dua jam aja Ya Allah..." Air mataku mengalir tanpa henti. Dan ajaibnya, Allah selalu mengabulkan doaku, seperti tadi malam, sehabis berdoa tanpa terasa aku tertidur. Setelah berjam-jam tidak bisa tidur, aku diizinin tidur sampe dua jam seperti pintaku. Allah baik banget. makanya kalau ngeluh, jadi gak enak.
Pengen rasanya nelpon mama, ngadu, ngeluh, tapi urung aku lakukan. Cuma bikin khawatir aja, yaudahlah jalanin aja sendiri. InsyaAllah, masih bisa diatasi. Walaupun, kadang suka iri lihat orang-orang menjalani puasa dengan mudahnya, tanpa khawatir dengan segala macam penyakit. Beribadah dengan khusyuk, bersama keluarga, teman, bukan sendirian dengan tubuh yang penyakitan.
Sekarang, masih sama saja. Pulang dari kantor, rutinitas akan berulang. Tapi aku berharap tidak. Sejujurnya ini melelahkan. "Ya Allah, kalau sakit ini penghapus dosa, aku gak ngeluh lagi deh, hapusin dosa-dosaku yah... maafin iis."
Ckrg, 230615