Teng! |
Aku akan mencoba berlari, maksudku menulis seperti berlari. Menyaingi jarum panjang merah yang seakan berputar tak seperti biasanya. Oh, aku benci harus seperti ini, mengapa aku tidak bisa santai saja menulis tentangmu. Tentang (mungkin) kita. Sebenarnya ada yang ingin aku sampaikan, tapi aku butuh waktu yang lebih banyak dibandingkan sekarang. Oh, God, 5 menit berlalu .... aku belum sampai pada yang aku inginkan.
Mengapa menulisnya begitu sulit?
Dan membayangkannya begitu mudah.
Masih ada 12 menit lagi, tapi aku malah melambat. Membiarkan jarum panjang melaju mengungguli ketikanku yang melemah.
10 menit lagi.
Baiklah, aku akan menuliskannya langsung. Kumohon waktu, bersabarlah...
Oh,
Aku tak bisa, seperti biasanya, aku takkan pernah bisa langsung mengatakan sesuatu tanpa memetaforakannya lebih dulu.
Aku tidak tahu mengapa aku tercipta seperti ini, mencoba bersembunyi dalam rimbunan kata-kata, apakah aku berharap ditemukan?
Aku tidak membenci kejujuran, aku juga mencintainya, namun apakah salah aku menyimpan kejujuran itu dalam keindahan?
3 menit lagi.
Bisakah kamu menemukannya? Kejujuranku yang (lagi) tunduk pada waktu.
-TIME OUT-
Seperti cinderella yang dipaksa pulang, namun aku tak meninggalkan sebelah sepatu kaca.
Tapi,
kamu temukanlah!