DIA ADALAH CAHAYA
Cinta
dia yang tulus sedalam-dalamnya, mampu mengubah kata mustahil menjadi bisa.
Terperangahlah kita dalam kebisuan. Masih sanggupkah kita melukai hatinya?
*
Dia memohon, mengenyahkan sedikit
harga diri agar eksekusi pemutusan listrik di rumah ditunda. Bujukan gagal.
Lalu membongkar isi lemari, berharap menemukan selembar saja uang untuk menghentikan
ini. Nihil. Karena memang sudah tak ada lagi yang tersisa di tangannya.
Dia melepas kepergian dua petugas
dengan satu helaan nafas, berat. Aku tahu artinya. Tak ada cahaya, semua akan
berjalan dalam kegelapan. Segelap pikiranku yang memikirkannya.
Dia nampak tegar, bangkit lalu
menyampirkan kerudung ke kepalanya. Berkata tanpa suara, “Jaga adik.”
Aku
mengangguk.
Tak lama, dia kembali dengan tiga
buah lilin hasil utang. Melanjutkan kembali rutinitas tanpa memasak, karena tak
ada bahan. Tak ada keluh ataupun kesah. Tapi, aku yakin dia lelah.
*
Tiga hari dalam keremangan cahaya.
Kadang gulita.
Suara
rewel si bungsu minta nonton TV, erangan kesakitan karena menabrak sesuatu, gerutu
kesal adik mengeja huruf, ditambah lagi ucapan pedas tetangga yang lewat, dia
mendengar semuanya. Aku gerah mendengarnya.
Tapi, dia diam. Lebih memilih bicara
pada Tuhan, lewat berbait-bait doa yang berisi pengaduan. Tentang suami dan
anak-anaknya. Semua demi keluarga, dia bertahan untuk tak menguraikan air mata
di depan aku dan adik-adik. Bertilawah di bawah naungan sepotong lilin.
*
Seminggu berlalu. Tekanan terasa
semakin berat.
“Sabar anak-anak, Insya Allah ada
jalan. Kita doakan bapakmu saja semoga diberikan rizki.”
Kami putus asa. Dia tetap yakin,
Tuhan akan membantunya.
Siang hari bapak datang sambil
tersenyum. “Ada
uang tiga juta di rekening bapak.” ucapnya gembira. Entah dari siapa, bapak hanya
iseng mengecek saldo.
Semua terperanjat. Dia
mengucap syukur berkali-kali, matanya basah oleh titik-titik air. Ada angin segar yang
berhembus. Dari keteguhan dan segala pengorbanan yang dia lakukan, terbayar
sudah. Kegelapan kan
berakhir.
Dia adalah cahaya itu. Cahaya cinta…
ibu.
*
Diangkat dari kisah nyata. 9/07/11.
No comments:
Post a Comment