rambut berantakan, muka memelas dasi mencong, ckckck |
"Benarkah waktu merubah seluruh?"
*
Tadi, selepas pulang mengantar Nadirah ke Puskesmas, kami ke Marunda Baru untuk beli lauk. Karena sedang tidak enak badan juga, saya tak memperhatikan sekitar, hanya berjalan saja menuju rumah makan. Nah, saat perjalanan pulang, di tikungan seseorang berdiri sambil memanggil Aisyah -namaku. Saya pikir saya salah dengar, saya terus berjalan dan hampir melewatinya. Namun dia mendatangiku. "Weh, Aisyah, masih inget gua gak? Pantesan dari tadi gua perhatiin, kayak gua kenal ini cewek." Saya diam sambil memastikan wajah di depanku. Belum sepenuhnya sadar, seseorang dari dalam mobil KWK berteriak, "Itu Angga bagong." saat menoleh orang itu sedang melongok dan nyengir lebar.
Arghh, sakitnya kepalaku. Saya ingat nama itu, tapi saya tak mengenali wajahnya. Dan, yang di dalam angkot itu, Dana? Hahhhh kenapa ada reuni kecil di pertigaan seperti ini? -_-
Angga bagong alias Angga Jaya Kusuma, salah satu dari '3 Angga' yang ada di kelas dan Dana -yang kulupai nama panjangnya- mereka berdua adalah teman saat SD. Kalau tak salah kami satu sekolah lagi saat SMP tapi beda kelas. Setelah itu, saya tak tahu lagi kabar tentang mereka. Jadi, tadi adalah pertemuan setelah berpisah bertahun-tahun lamanya. So, apakah kelupaanku dimaklumi? :D
"Kalo gua inget, gak?" Teriak Dana. "Iyya, Dana kan?" Dia nyengir lagi, terlihat senang karena saya mengingatnya. "Jangan mau sama bagong!" teriaknya sambil kemudian menancap gas mobil, mungkin penumpangnya marah-marah karena terlalu lama ngetem. -_- Tinggallah saya, Nadirah dan Angga. Sambil berjalan, Angga menanyakan kabar dan beberapa pertanyaan, menjelaskan siapa dan dimana dirinya selama ini. Saya jawab dengan santai, meskipun sedikit merasa asing karena Angga lumayan berubah. "Pelupa banget sih, lu!" Saya tertawa, "Waktu di pernikahan Lela aja gua lupa sama Tio, Tino, blabla" kujelaskan padanya bahwa bukan hanya dia saja yang saya lupakan. -_- Setelah sekitar 10 meter, Angga pamit, "Sampai di sini aja yah nganternya." Ehhh ternyata nganterin tohhh, lagian siapa juga yang minta dianter. wkwkwk -_-
Saat pernikahan Lela -teman SD- saya bertemu beberapa teman SD lainnya, sebagian diingat sebagiannya lagi terlupakan. Betapa! Mereka yang terlupakan adalah Tio, padahal kami se-RT, teman sepermainan di sekolah dan di rumah, dan yang menjengkelkan adalah dia mengenali saya lebih dulu tanpa keraguan. "Gua aja langsung ngenalin lu, makanya gua ke sini." katanya. Butuh banyak waktu untuk akhirnya saya pun mengingat segala tentang dia. "Hohhhhh lu yang ini kan, yang itu, rumahnya di sini, blablabla...." Tio juga berubah. -_- Begitu pula Tino, saya lupa dia itu siapahhh, maksud saya... hoh, ternyata saya punya teman SD yang namanya Tino. Dia jengkel berat di BBM waktu saya bilang mulai ingat siapa dia. Ahahaha.... mianhe. -_- Yudi, Yanah, Agus, saya lupa banget apa yang terjadi saat SD, mereka siapa, setidaknya mereka duduk dimanahhh? -_-
Entahlah apa yang telah diperbuat waktu sehingga merubah banyak hal. Mereka tak imut lagi (emang gak pernah imut sih) maksudku, para lelaki itu telah tumbuh dengan tidak wajar :D, ada yang tinggi sekali, gemuk, dan segala macam rupa. Selamatlah mereka yang masih saya ingat, Another Angga a.k.a Angga Apriyaldi (almarhumah ibunya selalu bercanda memanggilku calon mantu), Irfan (teman tapi saingan ahahaha), Fadli (Si paklik yang diam2 membaca tulisanku di efbi dan menyuruhku jadi penulis saja, gumawo), Hasyim (setidaknya saya ingat namanya saat diundang ke pernikahannya), Muklis (saingan tapi musuhan, ketemu di jalan dan sempat kuteriakkan namanya), Lico (ternyata anaknya si ibu warung belokan, tetangga gak dekat), Ical (si aki2 anak STPDN, huahhh kutanyakan padanya pernah gak dipukulin, eh dia malah ketawa, katanya semua hanya gossip -_-), Ijul (ahhh ini yang selalu minta cewek makssar pfftt), Dede (Si Blekiii yang macam ustad diliat) dan lainnya -mereka yang belum kutemukan. :D
Untuk teman perempuan, Alhamdulillah sepertinya saya mengingat mereka semua. Semua? Benarkah? Ahahaha gak yakin. -_- Buktinya di angkot, saat seseorang ibu muda yang menggendong bayinya menyapa, saya hanya bisa bengong. Mencoba mengingat siapakah dia. "Aisyah Istiqomah yah?" Saya mengangguk, "Siapa yah?" (ini momen jahat sekali sepertinya) Dia jawab, "Iyang...teman SD." Sekali lagi, butuh beberapa waktu untuk ingatan itu berkumpul. Ah Iyang, yang dulu rambutnya panjang banget, anak Marunda, sobatnya Erlin blablabla Finally, dia berubah: udah jadi ibu2 dengan rambut sebahu. Uff!
Memang, sejak lama berpisah, Iyang adalah salah satu teman yang tak pernah sekalipun berinteraksi denganku di dunia nyata maupun di duni maya. Beda dengan mereka, Taryanti (sobat takkan terlupakan), Novi (Bumil yang baik hati), Raju (si cantik yang semakin cantik), Lela (si cantik temannya si cantik yang semakin cantik :D), Viska (kita tetangga dipisahkan lapangan bola), Devi (yang tiada kabar), Erlin (sempat smsan saat di Makassar), Winda (diingat tapi entah dimana), Lia (si jelita sobatnya bumil) dan lainnya -mereka yang ternyata (benar) telah aku lupakan. -_-
Sebenarnya ada sedikit rasa bersalah, saat saya benar-benar melupakan mereka. Enam tahun kebersamaan (dan lebih), setidaknya harus ada yang menyangkut di memori ini. -_- Dan semakin merasa bersalah lagi, karena mereka semua mengingat saya. Mungkin, karena tahi lalat saya yah? :D Sudah menjadi ciri khas. Atau mungkin karena saya memang tak bisa dilupakan (tertawa jahat) :3
*
Pernah saya membaca sebuah pernyataan kurang lebih seperti ini, bahwa:
"Otak kita menyimpan banyak memori, dan yang benar-benar akan selalu diingat itu, sesuatu yang sangat membahagiakan dan sesuatu yang sangat menyakitkan."
Saya lupa baca dimana dan kurang tahu bagaimana penjelasannya, mungkin maksudnya, memori datang silih berganti, saling menumpuk sehingga untuk memori atau kenangan biasa saja bisa jadi tertimbun dan menyebabkan kita mudah melupakannya dan dikalahkan oleh sesuatu yang SANGAT membahagiakan atau SANGAT menyakitkan. Just my opinion! hehehe Setuju gak?
So, kalau mau diingat terus oleh seseorang just do two options above! :P
Tapi, apa iya saya se-pelupa ituhhhh? Mengapa saya pelupahhh? Saya belum tua-tua amat kan? Kenapa daya ingat saya lemah begini yah? Tapi yang lebih mengherankan, kenapa gak ada yang lupa sama sayahhhhhh? *kemudian dibuang ke laut* :D :D :D
*
Waktu merubah sebagian dan menyimpan sebagian dalam kenangan.
Semoga perubahan kita mengarah kepada yang lebih baik.
Sampai jumpa di pertemuan kesekian. :')
Thanks guys, you rock my childhood! :P
*
jkrt, 120215
Menyenangkannya pertemanan
ReplyDeleteYuppyy :)
DeleteTerima kasih sdh mampir.
Seru seru... Pas kak Iis bilang tahi lalat, kursornya lgsg sya drag ke atas, liat ulang itu foto. Eh, ternyta tdak kentara pi tahi lalatnya. Hihi:D
ReplyDeleteAhahaha belumpi adaaa.. anu kelas2 4 baru muncul kykx. :D *Eh iyya bah... nantipi kucari2 lagi potona, kapanpi ada tahi lalatku --"
Delete