Sejatinya kita diminta untuk menundukkan pandangan toh... Tapi, ehm, ada yang aneh sama saya. Aduh, cerita gak yah... tapi, malu-maluka kodonk. Tapi, cerita deh. Huk huk huk, tapi rahasia nah. Jangan kasih tau yang lain. Yang baca ajha yang boleh tahu. Okokok ?!! (crazy)
Begini, kalo di pete-pete, atau dibonceng, pokoknya dimana ajha. Di keramaian lah, terutama di jalan raya. Saya toh tidak bisaka jaga pandangan. Mau terus kulihat-lihat orang. Karenaaaa... hah, kasih tau gak yah? Ya e lah... malu-maluka lagi. Hihihi
Begini, kalo di pete-pete, atau dibonceng, pokoknya dimana ajha. Di keramaian lah, terutama di jalan raya. Saya toh tidak bisaka jaga pandangan. Mau terus kulihat-lihat orang. Karenaaaa... hah, kasih tau gak yah? Ya e lah... malu-maluka lagi. Hihihi
Karena saya mencari jodoh saya! *sembunyi wajahhhh :(
Hahaha, begini tepatnya. (Tarik nafas dalam-dalam)
Haha, sejak dulu saya tuh agak pusing kalo berada dalam keramaian. Nah, keanehan itu dimulai ketika saya mulai mencari cara mengalihkan rasa sakit kepala yang merusak suasana. So, dulu... dimana pun saya berada. Di keramaian mana pun. Saya mulai memperhatikan wajah-wajah yang berseliweran di hadapan saya. Mengamati raut wajah mereka. Mulai membandingkan dengan wajah saya (ampunnn). Berasumsi 'aih, bukan jodohku ini!' ato 'Jodohku kapang ini.' Hah, ato yang ini 'Wah, inimini jodohku!' wkwkwk
Tssssaaahhhh, kapedean sekali diriku. >_<"
Oalah...semua asumsi itu dilatar belakangi pendapat yang beredar kok, "Klo jodoh pasti ada mirip-miripnya." *gubrak-gubrak
Noh di atas ilustrasiji ceritanya. :)
Nah, biasa di pete-pete saya memilih untuk memperhatikan pengendara motor ato mobil di jalan. Apalagi kalo macet, wah asyik tuh... jelas semua terlihat. hahaha. Tapi yang menjengkelkan kalo pada pakai helm trus tertutup wajahnya, ih, tidak jelas dilihat (susah nebak-nebaknya hihihi). Oia, objek pandangan saya sembarang loh. Tidak pilih-pilih. Toh, klo bapak-bapak/kakek-kakek/anak-anak kulihat... secara langsung otak ini mem-filter. Aih, tara mungkin ini jodohku... [sammmajji, pilih2 ini namanya] Huh!
Ada hal lucu yang pernah terjadi, ketika saya sedang melakukan ritual 'jelalatan' eh... salah satu pengendara motor, anak muda, ikut memperhatikan saya juga. Senyum-senyum. Mendekatkan motornya ke samping pete-pete yang saya naiki. Alamakkkkk... (nyaho eh) saya pun berbalik. Mengindahkan lelaki itu. Waduh... ini mungkin teguran untuk saya dari Allah. :( Saya menghentikan ritual itu untuk sementara, setelah lelaki itu menghilang dari pandangan....yupppy, lanjut lagi. Glek, parah toh?!
Makanya, kadang saya suka tertawa dan senyum-senyum sendiri di tengah keramaian. ^_^ Itu berarti, saya mulai melupakan rasa sakit di kepala saya. Beralih pada hipotesa hati yang menggelikan. Jodoh? halahhhhh...
Baiklah temanggg-temanggg, seperti itulah saya adanya. Mungkin saya harus segera mungkin menghentikan kebiasaan 'jelalatan' yang aneh ini. Aduh aduh pakai acara 'cari-cari jodoh di jalan lagi' *pingsan2. Padahal urusan jodoh itu sudah termaktub di Lauhul Mahfudz, yakin sekali saya akan itu. Adapun tebak-tebakan saya di keramaian, hanyalah pelipur diri saja kok. Saya tidak menaruhnya di tempat terdalam ruang hati saya. Suwerrrrr ... :P
Demikianlah, rahasia saya. Sisi lain saya. Saya bukan malaikat, ato manusia sempurna. [siapa yg bilang, is?] :D Saya banyak kekurangan. Bahkan untuk mengalihkan rasa sakit kepala di keramaian saya harus memakai cara ini. Yang akhirnya menjadi sebuah kebiasaan. uff!
:) (Ingin taubat) :(
Oiaaa, satu lagi. Hal ini saya lakukan hanya pada saat di keramaian nah. Klo di hadapan saya hanya ada satu-dua-tiga kaum Adam. Insya Allah, bah, ghaddul basharja. Menundukkan pandangan kok. ^_^
Wuihhhhhh, ingat nah. Ini Rahasia! Jangan disebar. wkwkwk >_<"
*ditulis tanpa sadar oleh Iis yang mulai crazy gara-gara panas dan kelaparan dengan backsound 'Perahu Kertas' oleh Maudi Ayunda. Radar2 gituuuu huhuhu juga 'Jodohku' ala Anang n Ashanty.
hahahahahahah *empty*
ReplyDelete