ibu guluuuuuu :) |
Apa yang ada dibenakmu jika pada waktunya
nanti jodohmu adalah seorang guru?bukan guru SMA atau SMP,melainkan guru
SD. Setiap hari tepat pukul 7 pagi, istrimu ini harus sudah berada di
SD tempatnya mengajar. Mendidik anak didiknya tanpa pandang status
sosial, entah dia anak pejabat, dokter, dosen, tukang sayur, sopir bus
akan tetap dipandang sama. Jangan salahkan jika rumahmu nantinya akan
penuh dengan anak- anak yang silih berganti membawa tas dan buku untuk
belajar berhitung atau membaca. Riuh akan suara anak- anak yang memiliki
semangat untuk maju. Mungkin ini akan berdampak pada waktu istirahatmu
yang terganggu.
Jika kamu mengharapkan seorang
istri yang menjanjikan materi sepenuhnya, jangan kau cari pada sosok
guru SD ini. Ia jauh dari segala gemerlap materi dunia, ia sederhana
dengan cinta yang dimilikinya. Cinta akan anak didiknya, cinta dengan
pekerjaan yang ia geluti dan yang paling utama adalah cinta dengan
keluarganya. Ia tak akan pernah melalaikan tugasnya sebagai seorang
istri bagi suaminya dan ibu bagi anak- anaknya. Setiap pagi ialah yang
akan bangun pertama kali menyiapkan sarapan untuk keluarganya. Memasak
menu makan siang walaupun raga telah lelah pasca mengajar,mengajarkan
les tambahan untuk anak didiknya dan ia tidak akan melupakan tugasnya
sebagai ibu rumah tangga.
Setiap ibu adalah guru, dan ia tidak lupa
akan perannya menjadi madrasatul ula bagi buah hatinya. Kau akan melihat
bagaiamana ia mendampingi anak-anakmu tertatih membaca Al-Qur’an dan
alphabet, bagaiamana ia dengan sabar mengajarkan berhitung dan menulis,
bagaimana bunyi doa- doa sehari-hari yang tergolong sederhana dan lain
sebagainya.Walaupun sebagai wanita karier, seorang guru SD memiliki
waktu yang cukup banyak untuk menghabiskan waktu bersama keluarga. Ia
mempunyai waktu untuk memperhatikan bagaimana buah hatinya tumbuh dan
berkembang.
Kau tak usah heran ketika dia seolah mengenal
setiap orang yang dijumpainya, atau ketika tiba- tiba ada seorang anak
yang mendekat dan mencium tangannya dengan malu- malu.Itulah resiko
menjadi guru, sebagai panutan dan tuntunan bagi anak didiknya. Ketika
dia mulai mengeluh dengan pekerjaannya, ketika sebagian dari siswanya
belum bisa memahami pelajaran seperti yang ia harapkan, ia hanya ingin
kamu kuatkan dengan senyuman atau genggaman yang menghangatkan. Asal kau
tahu, mendidik anak orang lain itu tidak semudah mendidik anak sendiri,
itu jauh lebih sulit dari yang Kau bayangkan.
Tulisan ini karya http://destina-des.tumblr.com/ yang diikutkan dalam project #ceritajika milik kak masgun. :)
***
Sebagai seorang guru SD (juga), saya kira ini mewakili.
No comments:
Post a Comment