santriku... i miss you all :') |
: untuk santri-santriku
Assalamualaikum Wr. Wb
Hei, semua! Masih ingat saya? Saya mantan pembinamu, yang selalu marah-marah di masjid, yang selalu banyak bicara di muhadarah, yang selalu pengumuman bilingual (tak jelas), yang selalu mengontrol asrama pagi-malam, yang kadang sekke izin, kadang pula terlalu lemah gombalan, yang selalu malas ke mat'am, yang bolong-bolong juga jamaahnya (tutup muka), yang selalu ditodong membuat puisi, yang membuat kalian jengkel, yang menjadi topik pembicaraan kalian -saat marah, juga senang- semoga! Yang selalu apa lagi yah? Hahaha
Masih belum ingat juga? Ehmm kalau yang selalu bawa minyak gosok, ingat gak? Hehe awas kalo masih lupa juga. Saya hukum hafal 100 mufradat loh atau sikat tangga masjid sampai kinclong! :P
Kalian apa kabar? Di penghujung September, saya diserang rindu. Rindu berat dan tebal. Rindu masa dimana saya menjadi pembina kalian, santri-santriku. Ah, sebenarnya saya mau bilang kalian 'mantan' santri, tapi gak tega. Biarlah saya saja yang jadi 'mantan' pembina karena sampai kapan pun kalian saya anggap santri-santriku. (terharu sendiri)
Selama 2 tahun membina, sangat banyak kenangan yang tercipta bersama kalian. Perlu berlembar-lembar kertas untuk menuliskannya, mulai dari yang biasa saja, yang galau, yang menjengkelkan, yang mengharukan, yang menyedihkan, juga segala kenangan yang beku di pikiran. Semuanya, kini, menjadi kerinduan segar yang menyegarkan.
Hei, santriku yang entah kini berpijak dimana. Saya takkan panjang-lebar berdakwah, hanya ingin meminta maaf saja kalau selama ini ada salah. Dari laku, kata, juga segala apa yang telah saya perbuat di kampus putri. Untuk yang masih di kampus putri, saya selalu melewati gerbangmu, dan pastikan saja saya selalu mendoakan kebaikan untuk kalian. Tidak ada ibu yang mengharapkan keburukan untuk anaknya, seperti itu pula seorang pembina, kelak kalian akan paham hal ini.
Hidup ini bukanlah perihal satu-satu, segalanya lahir dalam satu paket.
Kelahiran-kematian, duka-bahagia, baik-jahat, pahit-manis, tawa-tangis, pun pertemuan dia sepaket dengan perpisahan. Semoga paket yang kita pilih adalah paket yang diberkahi oleh Allah SWT, pertemuan yang dipisahkan dengan keikhlasan atas segala yang telah kita lalui bersama. Dan ditutup dengan kesyukuran bahwa kita pernah bertemu.
Dimanapun kalian, menjadi apa pun kelak, semoga Allah tetap menyambung tali silaturahim kita. Meski hanya dengan sebuah doa diam-diam.
Hei, kalian! Berbahagialah, sukses dunia-akhirat yah... :)
Wassalamualaikum. Wr. Wb.
Salam rindu, mantan pembinamu.
Pesantren Darul Istiqomah, 28 September 2013/19.42
No comments:
Post a Comment