Tak ada yang lebih tabah
dari hujan bulan juni
dirahasiakannya rintik rindunya
kepada pohon bunga itu.
dari hujan bulan juni
dirahasiakannya rintik rindunya
kepada pohon bunga itu.
(Hujan Bulan Juni, SDD)
*
Sebaiknya kita pulang saja, menuju pertanyaan-pertanyaan yang pernah
dikumpulkan mata kepada hati. Sudah di pertengahan tahun sejak kita
mengayuh peluh, sampailah di jawaban yang lusuh. Bahwa sedemikian rapat
hati menyimpan rahasia, pada matalah kita perlu menutup celah. Karena
tatapan selalu mencari jendela yang terbuka.
Sebaiknya apalagi untuk yang terbaik kita? Mari tak berjumpa. Mari
mengunci cerita. Atau mari memperbaiki diri. Agar kita baik-baik saja,
jika api menyala dan membakar udara. Agar kita baik-baik saja, saat
sesak asap melesap menjelma dupa. Agar kita bisa bernafas dengan tenang,
saat kesendirian menawarkan diri menjadi teman.
Sebaiknya kita mencoba memilih satu yang sama. Melambai atau
menggenggam. Melepas atau mendekap. Karena kelak kita perlu tabah yang
bertubi-tubi, untuk mengalahkan hujan bulan Juni.
Sebaiknya...
No comments:
Post a Comment