"Hantu berkeliaran setiap saat,
saling bertabrakan tanpa meminta maaf."
*
Pernahkah kau melihat hantu? Adikku pernah. Subuh hari, dia yang memang agak sedikit pemberani, keluar dari kamar dan duduk asik menonton. Menunggu pagi. Namun, dia melihat seorang nenek berjalan tanpa menyentuh lantai, menuju ruang tamu, dan hilang menembus tembok. Sontak dia berlari kembali ke dalam kamar, menyusup diantara kedua orang tuaku yang sedang tidur. Dengan badan gemetar dia mencoba tidur kembali. Menunggu pagi, lagi. Lalu menceritakan semuanya ke mama dengan rasa takut yang belum juga reda. Dia tak berbohong, dia pernah.
Aku?
Bagi seorang aku -siapa aku?- hantu yang menakutkan bukanlah kuntilanak, pocong, vampir, atau apalah sejenisnya. Pikiran liar yang tak terkendalikan, adalah HANTU sesungguhnya bagiku. Menimbulkan keresahan, ketakutan, dan rasa ketidaknyamanan. Hantu ini tak menunggu malam dan keluar menakutiku, dia berkeliaran tiap waktu dan menggangguku tanpa ampun.
Dan malam ini, aku tahu, ada banyak hantu di kepalaku. Mereka sangat liar, sampai rasanya ingin pecah saja kepala ini. Aku tak tahu apa yang harus aku lakukan. Bagaimana mendamaikan mereka, menenangkan mereka, sehingga aku bisa berpikir lebih jernih. Tapi sungguh, aku bukan pawang hantu yang baik. Aku ketakutan. Aku resah. Aku membiarkan mereka mempermainkan diriku. Semakin aku berusaha menaklukkannya, semakin bertambahlah hantu-hantu itu.
Kadang, aku mencoba masuk jauh ke dalam diriku. Aku mencoba mengumpulkan keberanian -aku yakin itu ada- namun aku belum menemukannya. Ah, ini menyakitkan sekali. Kepalaku terasa mau pecah. Hantu-hantu itu, sepertinya mereka marah. Aku ingin tidur saja. Semoga bisa.
Bagi seorang aku -siapa aku?- hantu yang menakutkan bukanlah kuntilanak, pocong, vampir, atau apalah sejenisnya. Pikiran liar yang tak terkendalikan, adalah HANTU sesungguhnya bagiku. Menimbulkan keresahan, ketakutan, dan rasa ketidaknyamanan. Hantu ini tak menunggu malam dan keluar menakutiku, dia berkeliaran tiap waktu dan menggangguku tanpa ampun.
Dan malam ini, aku tahu, ada banyak hantu di kepalaku. Mereka sangat liar, sampai rasanya ingin pecah saja kepala ini. Aku tak tahu apa yang harus aku lakukan. Bagaimana mendamaikan mereka, menenangkan mereka, sehingga aku bisa berpikir lebih jernih. Tapi sungguh, aku bukan pawang hantu yang baik. Aku ketakutan. Aku resah. Aku membiarkan mereka mempermainkan diriku. Semakin aku berusaha menaklukkannya, semakin bertambahlah hantu-hantu itu.
Kadang, aku mencoba masuk jauh ke dalam diriku. Aku mencoba mengumpulkan keberanian -aku yakin itu ada- namun aku belum menemukannya. Ah, ini menyakitkan sekali. Kepalaku terasa mau pecah. Hantu-hantu itu, sepertinya mereka marah. Aku ingin tidur saja. Semoga bisa.
maros, 16/05/14
No comments:
Post a Comment