Yang saya tahu, mama dan bapak, juga keluarga yang lain tidak pernah membaca isi blog saya. Terkecuali Ica dan Asiah, saudara saya yang aktif di dunia maya. Ini tak jadi soal.
Setelah ini saya akan menulis banyak kalimat, tanpa tedensi apapun. Hanya menulis seperti yang selalu saya lakukan jika memang ingin saya lakukan.
#
Hal pertama, saya pernah berpikir untuk menghilang. Dorongan kuat ini entah darimana, fantasi liar berputar mengganggu pikiran saya. Naasnya, pikiran aneh ini sudah berlangsung lama sekali. Menjadi alam bawah sadar, menjelma bisikan ketika pikiran kosong dan lengah mengingatNya. Sungguh menakutkan saat saya berada dalam satu perjalanan, sendiri pula, tidak ada ketakutan untuk tersesat, malah berdoa lebih baik lagi jika menghilang. Raib. Saya tak ada. Itulah menghilang yang saya dambakan.
Hal kedua, saya mendamba hilang ingatan. New person! Bukan Iis, bukan semua pribadi yang ada sekarang. Benar-benar seperti dilahirkan kembali, lebih nature dibanding menghilang. Bagaimana dengan keluarga saya? Hal itu pun pernah saya tanyakan, surprise, jawaban saya tak ada masalah. Untuk menjadi baru, konsekwensinya adalah kehidupan baru. Sangat parah, bukan?
Hal ketiga, semoga ini yang terakhir. Saya harap tak pernah ada. Tidak dicipta. Tidak dilahirkan. Tidak segalanya yang menjadikan saya ada. Sungguh sangat-sangat-sangat parah, baiknya saya masih menyadari ini. Bagaimana kehidupan tanpa saya, itulah yang memancing rasa penasaran. Ide gila, atau tepatnya pikiran gila dari s******n berkuasa menjamah kepala pening saya. Tapi lucunya, saya berharap seseorang menceritakan kehidupan tanpa saya kepada saya sedang apa yang dapat dibicarakan jika saya itu Tak ada. Rancu. Bodoh. Gila.
#
Tidak ada hal keempat. Saya tidak mau lebih jauh merusak takdir Tuhan. karena dari ketiga pikiran di atas, tak ada satu pun yang benar-benar datang dari pikiran sehat saya. Semuanya racun. Semuanya virus. Yang Alhamdulillah tak ada satu pun terjadi.
Sekali lagi, saya menulis hanya saat ini saya mau menulis. Saya berharap pembaca nanti, entah siapa anda, adalah orang bijak yang mampu mengikat makna dari Tiga Rahasia yang setelah tulisan ini diposting tak lagi menjadi sebuah rahasia.
#
Biarlah mama dan bapak saya sibuk di dunia nyata, lantas jika mereka menengok 'Rumah Kedua' sang anak di dunia maya, alangkah kagetnya saat membaca ini.... Tiga Rahasia Saya.
saya juga, saya banyak mengumpat mereka di sini. justru saya berfikir itu batas 'hormat' saya kepada mereka. sebagai manusia, tak mungkin kita tidak pernah kesal dengan keluarga sendiri. daripada marah-marah, atau banting barang-barang di rumah lebih baik marah-marah di blog ahahahaha
ReplyDelete