sumber gambar |
Di suraumu, aku adalah katakata yang dieja ilalang sepanjang pematang.
Sambil mencari kerendahan hati, kita bersiul mencari keramaian -tak kudapatkan-
Perbaiki letak pecimu, ujarmu pada diri sendiri. Kau mulai berdiri
meletakkan dunia di sisi kiri. Menakbirkan keagungan Tuhan dan menangis.
Kau cari aku di tiap sujud yang basah, mengalirkan lelah serta amarah.
Tak jua kau temukan aku.
Aku adalah bunyibunyi jangkrik malam yang ditemani salak anjing bersahutan.
Kupesankan keangkuhan dari pucuk pohon di hutan belantara, kau hanya terima satu dan takzim melepasnya. Rapihkan sarungmu, kau ingatkan lagi hatimu sendiri.
Sampai salam terakhir, kau mencari aku yang tak pernah lagi kau temukan
meski kering air mata. Meski berbilang purnama.
Jkrt, 181114
No comments:
Post a Comment